Paus yang Terdampar di Florida Ternyata Spesies Baru Terancam Punah

By Utomo Priyambodo, Sabtu, 6 Februari 2021 | 10:00 WIB
Paus langka yang terdampar di Florida, Amerika Serikat. ()

Nationalgeographic.co.id—Seekor paus besar yang terdampar di Florida Everglades, Amerika Serikat, pada Januari 2019 lalu ternyata merupakan spesies yang sama sekali baru. Mirisnya, paus itu sudah terancam punah, kata para ilmuwan yang menelitinya, sebagaimana dilansir Live Science.

Ketika bangkai hewan raksasa sepanjang 11,5 meter itu terdampar di pesisir Sandy Key, para peneliti mengira mamalia laut itu adalah subspesies dari paus Bryde (diucapkan "broodus"). Paus Bryde adalah spesies paus balin yang satu kelompok dengan paus bungkuk dan paus biru.

Namun, setelah membandingkan hasil analisis genetik tubuh mamalia laut malang tersebut dengan sifat genetik paus Bryde, para peneliti kemudian berkeyakinan bahwa paus ini adalah spesies yang sama sekali baru yang hidup di Teluk Meksiko. Mereka mengusulkan untuk menyebut mamalia laut ini sebagai paus Rice.

Baca Juga: Penemuan Mumi Lumpur Langka dari Mesir Kuno Kejutkan Para Arkeolog

Laporan hasil penemuan ini telah diterbitkan di jurnal Marine Mammal Science pada 10 Januari 2021. Laporan dari temuan ini juga menyebutkan bahwa sekarang hanya ada kurang dari 100 anggota spesies paus Rice yang tersisa di planet ini. Hal ini menjadikan mereka sebagai hewan yang "sangat terancam punah," sebagaimana dikutip dari pernyataan resmi mereka di situs National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Fisheries, badan ilmiah Amerika Serikat yang mengurus konservasi dan pengelolaan berbasis sains atas budidaya perairan, perikanan, mamalia laut, spesies perairan yang terancam punah, dan habitatnya.

Dalam penelitian ini, para peneliti melihat bahwa berdasarkan catatan ilmiah yang ada, ukuran tubuh paus Bryde di Karibia dan Samudra Atlantik ternyata lebih besar daripada paus yang terdampar di Florida ini. Mereka kemudian menyimpulkan bahwa paus yang terdampar di Florida ini adalah "spesies Balaenoptera yang belum dideskripsikan dari Teluk Meksiko."

Baca Juga: Fakta yang Perlu Anda Tahu Seputar Jatuhnya Meteorit di Lampung Tengah

Patricia Rosel, peneliti utama dalam riset ini, bersama rekannya Lynsey Wilcox yang sama-sama berasal dari Southeast Fisheries Science Center NOAA Fisheries, menyelesaikan tes genetik pertama paus ini pada tahun 2008. Tes genetik itu mereka lakukan terhadap sampel yang terkumpul dalam survei kapal NOAA Fisheries di Teluk Meksiko kala itu.

Hasil analisis terbaru mereka pada tubuh paus yang terdampar di Florida ternyata mirip dengan tes genetik paus yang ditemukan di Teluk Meksiko itu. Dan dari bangkai paus di Florida itu, mereka kemudian mengetahui bahwa tengkorak paus Rice ternyata berbeda dengan tengkorak paus Bryde.

Patricia Rosel bersama bagian-bagian spesimen paus Rice yang terdampar di Florida. ()

Analisis lebih lanjut kemudian juga menunjukkan bahwa ukuran tubuh paus Rice pun sedikit berbeda dari ukuran tubuh paus Bryde. Paus Rice dapat memiliki berat hingga 27.215 kilogram dan tumbuh hingga sepanjang 12,8 meter, sedangkan ukuran tubuh paus Bryde dapat tumbuh hingga sepanjang 15,2 meter dan berat lebih dari 24.947 kilogram.

Rosel dan rekan-rekan penelitinya berpendapat bahwa paus dalam spesies baru tersebut dapat hidup hingga umur sekitar 60 tahun. Namun mengingat jumlah paus itu yang kini sangat sedikit, para peneliti memerlukan pengamatan lebih lanjut terhadap paus tersebut untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang angka harapan hidup atau usia rata-rata spesies baru itu.

Baca Juga: Studi: Populasi Komodo Kian Memburuk Akibat Interaksi dengan Manusia

Proses pendeskripsian spesies baru ini secara formal membutuhkan penelitian, waktu, kolaborasi, dan tinjauan oleh sejumlah rekan ilmiah yang cukup panjang. Misalnya, beberapa staf NOAA dan para ilmuwan yang bekerja sama selama bertahun-tahun ini sudah lebih dulu mengumpulkan hasil observasi lapangan dan sampel biopsi untuk analisis genetik.

Dan kini, setelah para ilmuwan dapat mengumpulkan cukup bukti yang kuat untuk mendeskripsikan spesies baru ini, mereka barulah berani mengusulkan nama Latin dan "nama umum" untuk spesies tersebut. Mereka mengusulkan nama latin untuk paus Rice ini adalah Balaenoptera ricei.

Spesimen paus Rice yang terdampar di Florida. ()

Nama paus Rice dipilih untuk menghormati Dale Rice, ahli biologi Amerika terkenal yang memiliki karier selama 60 tahun dalam ilmu mamalia laut. Dia adalah peneliti pertama yang mengetahui bahwa paus sekarang paus Rice, yang dulu masih dianggap sebagai paus Bryde, ada di Teluk Meksiko.

Jika nama paus Rice ini secara resmi telah diterima oleh Society for Marine Mammalogy Committee on Taxonomy, NOAA Fisheries akan menempuh proses lebih lanjut untuk memasukkan nama spesies tersebut ke dalam daftar spesies yang terancam punah.