Penyintas Kanker yang Bergabung Pada Misi Luar Angkasa Sipil Pertama

By Fikri Muhammad, Jumat, 26 Februari 2021 | 17:00 WIB
Hayley Arceneaux, seorang penderita kanker, akan meraih sejumlah prestasi pertama saat dia pergi ke luar angkasa tahun ini. (ST JUDE CHILDREN'S RESEARCH HOSPITAL)

Nationalgeographic.co.id—Ini adalah pengalaman pertama yang mengesankan bagi Hayley Arceneaux yang berusia 29 tahun. Ia terpilih untuk bergabung dengan kru misi luar angkasa sipil pertama dunia. Lebih mengejutkan lagi, ia pernah menjadi pasien kanker saat masih kecil. 

Akhir tahun ini, dia akan meluncur dari Florida dengan roket Falcon 9 SpaceX. "Saya pikir misi ini akan menginspirasi orang dalam banyak hal," kata Arceneaux di BBC. "Ini menunjukkan kepada mereka bahwa segala sesuatu mungkin terjadi."

Pada usia 10 tahun, Arceneaux adalah pasien kanker tulang di Rumah Sakit St Jude. Sebagai bagian dari perawatannya di rumah sakit, Arceneaux menjalani kemoterapi dan operasi untuk mengganti beberapa tulang kakinya dengan tulang buatan. Saat ini, ia bekerja sebagai asisten dokter di rumah sakit tempatnya dirawat dulu.

Arceneaux didiagnosis menderita kanker tulang saat kecil. (ST JUDE CHILDREN'S RESEARCH HOSPITAL)

Arceneaux berada di rumahnya, Tennessee ketika dia mendapat panggilan secara mendadak pada 5 Januari lalu, untuk menanyakan ketersediaannya bergabung dengan misi itu. Taggapannya secara spontan mengatakan. "Ya,ya tolong."

Keluarganya yakin tentang keamanan dan setuju untuk membawa Arceneaux ke perjalanan luar angkasa. "Saya benar-benar tidak gugup. Saya telah bertemu dengan para insinyur utama untuk setiap aspek misi ini. Saya sangat mempercayai mereka," ucap Arceneaux.

Perjalanan luar angkasa nampaknya tidak jadi masalah dibandingkan yang ia derita semasa anak-anak. Baginya, mewakili penyintas kanker adalah kehormatan yang luar biasa. 

"Mewakili pasien dan penyintas kanker adalah kehormatan yang luar biasa. Ketika anda menjalani pengobatan kanker, anda begitu fokus pada keseharian. Sangat sulit untuk melihat ke masa depan. Saya berharap misi ini akan memungkinkan mereka membayangkan masa depan mereka," tutupnya.

Baca Juga: Tradisi Kesenian Ronggeng Pangandaran yang Berjuang Menantang Zaman