Hasil Berbagai Riset Ungkap Manfaat Daun Patikan Kebo bagi Kesehatan

By Utomo Priyambodo, Rabu, 3 Maret 2021 | 12:00 WIB
Daun patikan kebo. (organicfacts.net)

Dari hasil riset ini diketahui bahwa herba patikan kebo yang digunakan dalam penelitian mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder diantaranya flavonoid, tanin, steroid, dan antrakuinon. Riset kandungan daun patikan kebo dilakukan melalui skrining fitokimia dan analisis Kromatografi Lapis Tipis (KLT).

Baca Juga: Dianggap Sebagai Tanaman Pengganggu, Daun Patikan Kebo Ternyata Punya Banyak Manfaat

Dalam riset lain yang digarap para peneliti kimia dari Universitas Tadulako di Palu, daun patikan kebo diketahui mampu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Sebab, tanaman ini memiliki sifat antioksidan yang kuat.

“Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Ekstrak patikan kebo (Euphorbia hirta L.) memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat dilihat dari persentase aktivitas antioksidan ekstrak daun patikan kebo secara optimum sebesar 99,21%, dan kekuatan aktivitas antioksidan yang terkandung dalam ekstrak patikan kebo tergolong antioksidan sangat kuat hal ini karena diperoleh nilai IC50 adalah 11,50 ppm,” tulis mereka.

Riset lainnya yang dibuat peneliti biologi dari IKIP Mataram dan rekan-rekannya menemukan bahwa daun patikan kebo yang sering digunakan sebagai obat tradisional terbukti sebagai antiseptik alami untuk menyembuhkan luka. “Berdasarkan hasil uji kualitatif iodine, tumbuhan patikan kebo (Euphorbia hirta)  mengandung iodine atau kandungan zat antiseptik, zat  alkaloid, dan zat tanin,” simpul mereka.

Baca Juga: Studi: Kumbang Daun Berpotensi Lidungi Jutaan Orang Dari Hay Fever

Kemampuan daun patikan kebo untuk menyembuhkan luka ini bahkan disebut lebih baik daripada antiseptik buatan yang dijual bebas di pasar Indonesia. Hal itu diungkap oleh hasil riset dari para peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati.

“Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun patikan kebo (Euphorbia hirta L.) dengan dosis 8,25% lebih efektif dibandingkan povidone iodine 10% sebesar 66.360 µm (P<0.05),” tulis mereka.

Daun patikan kebo tidak hanya bisa menjadi obat oles untuk menyembuhkan luka luar. Menurut hasil riset yang dibuat para peneliti farmasi dari Universitas Sam Ratulangi, ekstrak daun patikan kebo juga bisa menjadi obat kumur. Sebab, daun patikan kebo mengandung senyawa-senyawa kimia tanin, fenol, saponin, flavonoid dan juga merupakan antibakteri terhadap bakteri Porphyromonas gingivalis. Porphyromonas gingivalis sendiri merupakan salah satu bakteri yang menyebabkan penyakit pada gigi.

“Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak tanaman patikan kebo dapat diformulasikan menjadi obat kumur dan memiliki aktivitas antibakteri dengan zona hambat yang paling baik pada kosentrasi 2% dengan diameter rata-rata zona hambat yaitu 35,5 mm,” simpul mereka.

Baca Juga: Menyingkap Waktu Tsunami Aceh dari Catatan Alam di Gua Euk Leuntie

Daun patikan kebo tak hanya bisa dipakai untuk mengobati suatu penyakit, tapi juga untuk mencegah penularan penyakit. Salah satu penyakit yang berbahaya dan dapat menyebabkan angka kematian tinggi yaitu virus Dengue yang di tularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Demam Berdarah Dengue (Aedes aegypti) betina. Ekstrak daun patikan kebo ini bisa menjadi pestisida nabati alami karena di dalam daun ini terdapat kandungan senyawa metabolit sekunder yang dapat berperan sebagai ovisida.

Hasil riset garapan para peneliti biologi dari Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung menunjukkan, ”ekstrak daun patikan kebo (Euphorbia hirta L) dapat digunakan sebagai ovisida terhadap telur nyamuk Demam Berdarah Dengue (Aedes aegypti) dari konsentrasi 0,125% - 1%. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun patikan kebo (Euphorbia hirta L) yang digunakan maka semakin banyak telur yang tidak menetas.”

Jadi, tidak hanya bisa dijadikan sebagai obat herbal dengan cara dimakan, daun patikan kebo juga bisa dijadikan obat oles dan obat kumur. Selain itu, daun patikan kebo ini juga bisa menjadi pesitisida perusak telur-telur nyamuk pembawa penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).