Dinilai Tak Efektif Menyembuhkan, Uji Coba Plasma Darah Dihentikan

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Sabtu, 6 Maret 2021 | 08:00 WIB
Berkat terapi plasma darah, pasien Covid-19 bisa lepas dari ventilator. ()

Nationalgeographic.co.id—Setelah sekian lama diuji dan diterapkan untuk penyembuhan virus Covid-19, pemerintah federal Amerika Serikat memberhentikan uji coba. Hal ini disebabkan produk darah dari pasien yang pulih ternyata tak efektif untuk menyembuhkan dari virus.

Padahal sebelumnya, Food and Drug Adminsitration (FDA) mengesahkan penggunaan plasma darah pasien sembuh sebagai perawatan darurat di rumah sakit selama pagebluk. Meskipun beberapa akademisi dan ilmuwan masih menguji efektivitasnya.

Plasma dari pasien yang sudah sembuh mengandung antibodi atau protein yang dihasilkan oleh sistem kekebalan untuk melawan penyakit. Tetapi pada kondisi tertenut, seperti flu, antibodi pasien yang sudah sembuh itu bisa didonorkan untuk membantu seseorang yang telah terinfeksi.

Di Amerika Serikat, uji coba dilakukan oleh National Insitutes of Health (NIH), yang sejak Selasa (02/03) dihentikan.

"Kami tidak melihat tanda apa pun bahwa plasma [pasien] yang [sudah[ sembuh memiliki manfaat pada pasien yang berisiko terkena penyakit yang lebih serius," ungkap salah satu peneliti ujicoba Simone Glynn, yang dilansir dari USA Today.

Baca Juga: Satu Tahun Corona di Indonesia: Pandemi Ini Diprediksi Jadi Endemik