Hipotesa Simulasi, dari Filsafat hingga Teknologi Algoritma Fisika

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Selasa, 9 Maret 2021 | 13:00 WIB
Bumi dan alam semesta (titoOnz/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id—Pernahkah Anda memikirkan bila kehidupan yang dijalani rasanya seperti sebuah simulasi. Mungkin pendapat itu seperti kisah fiksi-ilmiah yang sering dinarasikan dalam film.

Nick Bostrom, seorang ahli filsafat lewat publikasinya Philosophical Quarterly (Vol. 53, No. 211 tahun 2003) juga beranggapan demikian, dan menyebutnya sebagai "Hipotesa Simulasi".

Ia berpendapat, "kita kemungkinan besar berada di antara pikiran yang disimulasikan" dalam komputer super daripada dalam pikiran yang ada di dunia fana ini. Tetapi itu baru sekedar hipotesa, belum dapat dibuktikan pada kasat mata.

Namun, November 2020, seorang ahli fisika, Hong Qin dari Princeton Plasma Physics Laboratory (PPPL), merancang algoritma yang dapat mengarah pada pembuktiannya.