Runtuhnya Majapahit dan Kronik Kesultanan Pertama di Tanah Jawa

By National Geographic Indonesia, Jumat, 12 Maret 2021 | 10:00 WIB
Wilayah Kerajaan Majapahit. (Mahandis Y. Thamrin/National Geographic Indonesia)

Nationalgeographic.co.id—Runtuhnya Majapahit pada awal abad ke–15 menjadi awalan baru bagi sejarah di Nusantara, salah satunya adalah berdirinya kerajaan Islam pertama di pulau Jawa, yakni Kesultanan Demak.

Kesultanan Demak bediri  di utara pantai Pulau Jawa ketika masa–masa Majapahit menuju keruntuhan, yakni pada sekitar awal abad ke–15 dan merupakan kesultanan pertama yang berdiri di tanah Jawa. Tak heran mengapa Demak walaupun berada di wilayah kekuasaan Majapahit yang notabene kerajaan Hindu – Buddha lebih memilih agama Islam, sebab daerah – daerah di pantai utara pulau Jawa sering disinggahi pedagang Islam yang kemudian mengajarkan ajaran Islam bagi para penduduk sekitar

Pendiri Demak yang diyakini beberapa sumber adalah Raden Patah. Seorang keturunan dari raja Majapahit bernama Brawijaya. Melihat kondisi Majapahit yang kian melemah, Raden Patah yang merupakan bupati Demak kemudian memutuskan untuk memisahkan diri dari Majapahit dan mendirikan sebuah kesultanan.

Baca Juga: Peter Carey Ungkap Kedudukan Perempuan di Era Kesultanan di Nusantara

Seorang abdi dalem dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, membantu mengamankan prosesi Grebeg. (Hafidz Novalsyah/National Geographic Traveler)

Raden Patah kemudian berusaha mengembangkan Demak menjadi Kesultanan kuat di Nusantara, bermodalkan lahan pertanian yang luas ia kemudian mencoba menghasilkan komoditi–komoditi dagang yang kemudian diperjualbelikan dengan pedagang dari berbagai daerah.

Untuk memaksimalkan penjualanya ini, Raden Patah kemudian melancarkan ekspansi ke beberapa daerah di pesisir Pulau Jawa yang dirasa strategis untuk pelabuhan. Daerah – daerah seperti Sedayu, Tuban, Gresik, Cirebon dan Banten ia taklukan demi kemajuan Kesultanan Demak.