Arkeolog Temukan Salah Satu Kuburan Perempuan Paling Mewah di Eropa

By Utomo Priyambodo, Jumat, 12 Maret 2021 | 08:25 WIB
Barang-barang mewah yang ada di kuburan situs La Almoloya, termasuk diadem yang dikenakan jasad perempuan penguasa. (Antiquity)

Di dalam kuburan tersebut terdapat saia kerangka dari jasad seorang perempuan yang diperkirakan meninggal antara usia 25-30 tahun dan sisa kerangka dari jasad seorang laki-laki yang tutup usia antara 35-40 tahun. Kedua orang dari Zaman Perunggu itu meninggal di waktu yang berdekatan pada pertengahan abad ke-17 Sebelum Masehi, setidaknya itulah data yang para arkeolog dapatkan dari hasil analisis genetik terhadap kerangka kedua bangsawan tersebut.

Baik jasad perempuan dan laki-laki itu dimakamkan dengan berbagai benda berharga dan bergengsi. Laki-laki memiliki gelang tembaga, pengencang perak kemungkinan untuk kepang rambut, dan sumbat daun telinga emas. Adapun sebagian besar barang yang ada di kuburan tersebut diyakini milik si perempuan, yakni gelang perak, cincin, dan diadem perak Argaric yang langka.

 

Barang-barang mewah yang ada di kuburan kuno di La Almoloya Spanyol. (Antiquity)

 

Diadem ini adalah perhiasan berbentuk seperti mahkota yang terbuat dari logam mulia. Biasanya, diadem merupakan salah satu barang berharga lain yang ada dalam kuburan perempuan-perempuan terpilih atau dari kalangan penguasa. Kelangkaan, nilai, dan keunggulan dari diadem ini menunjukkan bahwa benda ini sangatklah simbolis, berfungsi untuk mengidentifikasi seseorang sebagai orang yang kuat dan penting.

“Barang-barang dalam kuburan ini telah memungkinkan kami untuk memahami kekuatan ekonomi dan politik dari individu ini dan kelas dominan tempat mereka berasal,” kata para peneliti seperti dilansir Heritage Daily.

Baca Juga: Penemuan Mumi Lumpur Langka dari Mesir Kuno Kejutkan Para Arkeolog

Diadem, sejenis mahkota untuk perempuan bangsawan yang terbuat dari logam mulia. Ini ditemukan di kuburan perempuan di La Almoloya. (Antiquity)

Keterkaitan individu-inividu ini dengan pihak pemerintahan atau penguasa pada masanya juga tercermin di situs La Almoloya itu sendiri. Penguburan itu ditemukan di bawah sebuah ruangan dalam kompleks bangunan besar yang tampaknya memenuhi fungsi sebagai permukiman dan gedung politik, termasuk satu ruangan dengan bangku-bangku yang ditata seolah-olah untuk pertemuan.

Dengan demikian, situs ini tampaknya seperti istana, tempat kelas penguasa tinggal dan menjalankan urusan mereka. Penemuan ini akan menjadikannya sebagai temuan istana pertama dari Zaman Perunggu di Eropa Barat.

Istana ini hanyalah salah satu dari banyak inovasi yang dibuat oleh masyarakat El Argar. Mereka adalah salah satu kelompok pertama di wilayah tersebut yang memanfaatkan perunggu, mengembangkan pusat kota yang kompleks dengan struktur monumental, dan tampaknya memiliki masyarakat yang sangat bertingkat berdasarkan variasi kekayaan yang ditemukan di kuburan-kuburan di wilayah tersebut.

Baca Juga: Hajjah Rangkayo Rasuna Said, 'Singa Betina' yang Hidup di Tiga Masa

Situs arkeologi Al Lamoloya. (Antiquity)

Sampai saat ini, selama kuburan yang lebih mewah lainnya belum ditemukan, perempuan dari La Almoloya ini mungkin duduk di puncak hierarki dalam istana El Argar tersebut. Atau setidaknya, perempuan itu merupakan salah satu orang yang memiliki kekuasaan tertinggi dalam masyarakat El Argar pada Zaman Perunggu tersebut, meskipun peran pastinya di masa itu belum terjawab karena tampaknya ada banyak tingkatan politik dan kekuasaan di masyarakat tersebut.

Penemuan La Almoloya ini telah mengungkapkan dimensi politik tak terduga yang sangat bertingkat dari masyarakat El Argar,” simpul para peneliti.