Malenga mengatakan kejadian tersebut terjadi di gunung di sebuah desa yang berada di 35 kilometer dari Bukavu, Ibu Kota Kivu, Kongo. Pemerintah telah mengirim polisi ke daerah tersebut untuk mengembalikan ketertiban dan untuk mengumpulkan kembali emas yang dibawa warga desa. Kongo terkenal dengan mineral dan logam mulia seperti emas. Adapun gunung lokasi penjarahan tersebut terjadi di wilayah pertambangan yang terdaftar dengan pekerja resmi.
Reuters memberitakan kejadian yang menghebohkan itu terjadi di Desa Luhihi, Kivu Selatan. Menteri Pertambangan negara bagian Kivu Selatan, Vernant Burume Muhigirwa, mengonfirmasi penemuan bijih emas di wilayahnya memang telah menyebabkan demam emas. Akibat dari adanya demam emas tersebut, pada Senin (1/3/2021) pihaknya telah mengeluarkan larangan untuk menghentikan seluruh aksi penambangan di desa-desa wilayah Kivu Selatan.
Kelompok penambang, pedagang, dan Anggota Angkatan Bersenjata (FARDC) juga telah diminta meninggalkan lokasi tambang sampai pemberitahuan lebih lanjut. Kehadiran FARDC di lokasi tambang sebenarnya telah dilarang di bawah kode penambangan Kongo karena dianggap berkontribusi pada kekacauan.
Baca Juga: Arkeolog Temukan Salah Satu Kuburan Perempuan Paling Mewah di Eropa
Muhigirwa mengatakan penghentian sementara kegiatan penambangan itu akan digunakan pihak berwenang untuk memastikan para penambang artisanal (penambangan tradisional) terdaftar di regulator pertambangan. Aktivitas penambangan artisanal adalah hal yang biasa di Kongo. Adapun penambangan emas artisanal tersebut tersebar luas di bagian timur dan timur laut Kongo.
“Ketertiban harus ditegakkan kembali dalam kegiatan pertambangan di Luhihi, tidak hanya untuk melindungi kehidupan tetapi juga untuk memastikan pencarian emas yang diproduksi sesuai dengan hukum Kongo,” ujar keputusan yang dikeluarkan Menteri Pertambangan.