Ajaran Saminisme, Ketika Anarkisme 'Kawin' dengan Paham Kejawen

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Senin, 29 Maret 2021 | 12:00 WIB
Masyarakat Sedulur Sikep atau Samin dari seluruh Jawa Tengah dan Jawa Timur bersilaturahmi dalam Temu Ageng Sedulur Sikep yang diadakan di Blora tahun 2019. (Taufiqur Riza Subthy)

Nationalgeographic.co.id—Anarkisme adalah filsafat yang berpaham bahwa masyarakat bisa dibentuk tanpa negara, bersifat kolektif, dan non-hierarki. Ajaran ini juga dihubungkan dengan paham kiri seperti sosialisme dan komunisme yang menuntut perjuangan rakyat.

Pemikirnya mulai dari Max Stirner, Mikhail Bakunin, Peter Kropotkin, dan Edward Douwes Dekker (Multatuli) yang pernah berkunjung ke Hindia Belanda pada 1838.

Rupanya, pandangan anarki tak hanya dimiliki oleh pemikiran Barat saja, tetapi juga dimiliki beberapa kelompok masyarakat adat di Nusantara. Salah satunya adalah masyarakat Samin atau Sedulur Sikep yang tinggal di beberapa tempat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Kemiripan antara falsafah Saminisme dengan Anarkisme itu diungkap oleh Harry J Benda dan L Castles dari Leiden University dalam Journal of the Humanities and Socieal Sciences of Southeast Asia and Oceania tahun 1968.