Situs Kuburan Adipati Jing dari Qi dan Ratusan Kuda yang Dikurbankan

By Utomo Priyambodo, Kamis, 8 April 2021 | 16:00 WIB
Sisa tulang-belulang ratusan kuda di makam Adipati Jing dari Qi. (Rolfmueller/Wikimedia Commons)

Meskipun Pangeran Tu dilantik di atas takhta, beberapa klan melancarkan kudeta, dan putra Adipati Jing Pangeran Yangsheng kemudian dibawa kembali untuk mengambil alih takhta. Pangeran Yangsheng membunuh Pangeran Tu dan mengambil alih kekuasan. Ia kemudian dikenal sebagai Adipati Dao dari Qi.

Adipati Jing dari Qi dimakamkan di Yatou di Distrik Linzi di Zibo, Provinsi Shandong. Di sisi utara makam, para arkeolog menemukan penguburan kurban 145 kuda di dalam lubang berukuran panjang 215 meter, dan mengelilingi tiga sisi makam.

Beberapa tahun kemudian, 106 kerangka kuda lainnya ditemukan di makam itu, sehingga total menjadi 251. Kuda-kuda itu diyakini masih muda, berusia antara 5 sampai 7 tahun saat dikorbankan. Kuda-kuda itu juga diyakini telah diberi alkohol sampai mereka pingsan, lalu kepala mereka dipukuli sampai mati.

Penggalian makam dihentikan pada 2003 karena persiapan yang tidak memadai. Namun, para arkeolog pada saat itu memperkirakan bahwa mungkin ada hingga 600 kuda lagi yang dikuburkan untuk menghormati Adipati Jing, bersama dengan 30 anjing, dua babi, dan enam hewan peliharaan lainnya.

Baca Juga: Arkeolog Temukan Salah Satu Kuburan Perempuan Paling Mewah di Eropa

Setelah jeda selama 16 tahun, penggalian di makam Adipati Jing kini telah dilanjutkan kembali. Para ahli akhirnya dapat memastikan jumlah kuda yang terkubur di sana. Kantor Berita Xinhua mengungkapkan bahwa lebih dari 3.000 peninggalan budaya telah digali selama penggalian awal, dan lebih banyak lagi yang diharapkan dapat ditemukan selama 8 bulan ke depan saat para arkeolog melanjutkan eksplorasi.

Situs Makam Adipati Jing dari Qi sekarang menjadi museum, dan merupakan Situs Sejarah dan Budaya Nasional. Situs tersebut juga sedang dipertimbangkan untuk menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO.

Sisa-sisa kuda kurban ini merupakan penemuan yang luar biasa, karena sulit membayangkan kerumitan pengorbanan sebesar itu. Menurut catatan sejarah, Adipati Jing tergila-gila dengan kuda, yang menunjukkan bahwa kurban ini dilakukan sebagai tanda kehormatan besar kepada sang raja yang telah mangkat itu.

Baca Juga: Satu Tahun GRID STORE: Tersedia Layanan Pelanggan Majalah-el Berdiskon