Dia Masuk ke Peti Supaya Bisa Pulang dari Australia ke Wales

By Fikri Muhammad, Kamis, 15 April 2021 | 07:00 WIB
Brian Robson. (CNN)

"Terakhir saya berbicara dengan John dan Paul ketika salah satu dari mereka mengetuk sisi peti dan berkata 'anda baik-baik saja'," katanya kepada CNN Travel. "Saya menjawab 'ya' dan mereka berkata 'semoga berhasil'. Saya ingin melihat mereka lagi."

Sebelum kejadian itu, Robson telah bekerja sebagi kondektus bus di Wales. Tak lama setelah ulang tahunya ke-19 ia menempuh perjalanan jauh dengan pesawat untuk keliling dunia dan memulai hidup barunya di Melbourne, melewati Teheran, New Delhi, Singapura, Jakarta, dan Sydney.

"Itu adalah perjalanan yang luar biasa," Robson mengakui. "Tapi lebih baik pergi daripada kembali."

Ketika tiba di Australia, Robson menemukan bahwa asramanya adalah "lubang yang dipenuhi tikus", Dia mengatakan bahwa ia bekerja untuk operator kereta api bernama Victoria Railways sekitar enam atau tujuh bulan sebelum berhenti dari pekerjaan itu dan pergi dari asramanya.

Baca Juga: Rumah Achmad Soebardjo, Penyusun Naskah Teks Proklamasi, Kini Dijual

Perwakilan layanan Pan Am memeriksa peti tempat Brian Robson ditemukan pada tahun 1965. (Julian Wasser/The LIFE Images Collection/Getty Images)

Namun ada masalah kecil untuk membayar kembali biaya penerbangan kepada pemerintah Australia, dan dia juga perlu mengumpulkan uang tunai untuk penerbangan pulang.

"Itu sekitar £ 700 sampai £ 800 (sekitar $ 960 sampai $ 1.099)," katanya. "Tapi saya hanya menghasilkan sekitar £ 30 ($ 41) seminggu, jadi itu tidak mungkin."

Merasa frustasi, Robson memutuskan untuk berjalan ke asramanya dan melihat apakah ada yang berubah. Di sanalah dia bertemu John dan Paul yang baru tiba di Australia.

Ketiganya dengan cepat menjadi teman dan menghadiri pameran perdagangan. Mereka melihat sebuah kios Pickfords, sebuah perusahaan pindahan yang berbasis di Inggris. 

Meskipun awalnya seperti lelucon, Robson tidak bisa mengeluarkan pikiran itu dari kepalanya.

Pria Wales itu mencoba melacak dua pria Irlandia yang membantunya menyelundupkan dirinya ke dalam sebuah peti. (Tom King/Mirrorpix/Getty Images)

Keesokan harinya ia mengunjungi kantor maskapai Australia Qantas di Melbourne untuk mengetahui pengiriman peti ke luar negeri, mencatat ukuran dan berat maksimum yang diizinkan, serta dokumen yang diperlukan dan apakah biaya tersebut dapat dibayarkan saat pengiriman.

Setelah mengumpulkan informasi ia kembali ke asrama dan memberitahu John dan Paul. Robson kemudian membeli sebuah peti kayu berukuran 30 x 26 x 38 inci dan menghabiskan setidaknya satu bulan untuk rencana ini bersama kedua temannya.