'Terminator' Dunia Ikan yang Amat Lezat dan Terjaga Populasinya

By Fikri Muhammad, Kamis, 22 April 2021 | 16:00 WIB
Orang Amazon sedang mengangkat arapaima gigas, salah satu ikan air tawar terbesar di dunia. (RICARDO OLIVIERA/AFP)

Penangkapan ikan secara berlebihan menyebabkan populasinya menurun. Pada tahun 90-an pun diambil langkah-langkah untuk melarang penangkapan ikan arapaima. Namun, penangkapan ilegal terus berlanjut. Sehingga spesies tersebut menghilang di beberapa bagian Amazon

Berkat kerja keras selama dua dekade dari para konservasionis dan komunitas lokal, hal itu bukan lagi masalah. Terlebih lagi, arapaima belum hilang dari piring. Faktanya, konsumsi sangat penting untuk model konservasi, yang berarti orang Brasilia dapat memiliki ikan dan memakannya. 

Baca Juga: Mampukah Tato Elektrik Jadi Langkah Selanjutnya dari Seni Tubuh?

 

Saat ini, penangkapan ikan arapaima dilarang di Brasilia kecuali pada wilayah dengan perjanjian pengelolaan berbasis komunitas, jelas João Campos-Silva, seorang ahli ekologi negeri itu pada laman CNN.

Arapaima menghabiskan musim hujan dengan menjelajahi hutan yang banjir tempat mereka berkembang biak, kembali ke danau saat permukaan air turun. 

Pada suatu kawasan lindung, panen arapaima hanya diperbolehkan antara bulan Agustus dan November. Jika ukurannya lebih kecil dari 1,55 meter maka akan dikembalikan ke air.

Francisco das Chagas Melo de Araújo, juga dikenal sebagai Seu Preto, pemimpin komunitas dari Xibauazinho, mengatakan.

"Sebelum pengelolaan arapaima... kami tidak punya hak untuk menjaga danau-danau ini. Nelayan komersil melakukan penangkapan ikan predator, di mana mereka biasa memanen sebanyak yang mereka bisa," jelasnya di CNN. "Danau kami sangat terkuras dan ditangkap secara berlebihan dan arapaima hampir tidak ada."