'Terminator' Dunia Ikan yang Amat Lezat dan Terjaga Populasinya

By Fikri Muhammad, Kamis, 22 April 2021 | 16:00 WIB
Orang Amazon sedang mengangkat arapaima gigas, salah satu ikan air tawar terbesar di dunia. (RICARDO OLIVIERA/AFP)

Nationalgeographic.co.id—Arapaima amat luar biasa. Ikan yang ditemukan di lembah sungai Amazon itu memiliki tubuh hingga tiga meter dan berat 200 kilogram. Ia adalah salah satu ikan air tawar terbesar di dunia. 

Ia memakan ikan, burung, kadal, dan mamalia kecil. Menghancurkan mangsanya dengan lidah yang tertutup gigi.

Sisiknya sungguh keras bahkan bisa melindunginya dari serangan piranha.

Arapaima adalah terminator kerajaan hewan namun memiliki kelemahan fatal: sebagai makanan enak. Menurut CNN, Ia disebut sebagai "cod of Amazon" karena dagingnya yang putih dan tulang yang sedikit. Ia adalah sumber makanan penting bagi komunitas lokal sekaligus berharga. 

Nelayan memuat arapaima ke perahu mereka di wilayah Amazon Barat dekat Volta do Bucho di Cagar Alam Ituxi pada 20 September 2017. (AFP)

Penangkapan ikan secara berlebihan menyebabkan populasinya menurun. Pada tahun 90-an pun diambil langkah-langkah untuk melarang penangkapan ikan arapaima. Namun, penangkapan ilegal terus berlanjut. Sehingga spesies tersebut menghilang di beberapa bagian Amazon. 

Berkat kerja keras selama dua dekade dari para konservasionis dan komunitas lokal, hal itu bukan lagi masalah. Terlebih lagi, arapaima belum hilang dari piring. Faktanya, konsumsi sangat penting untuk model konservasi, yang berarti orang Brasilia dapat memiliki ikan dan memakannya. 

Baca Juga: Mampukah Tato Elektrik Jadi Langkah Selanjutnya dari Seni Tubuh?

 

Saat ini, penangkapan ikan arapaima dilarang di Brasilia kecuali pada wilayah dengan perjanjian pengelolaan berbasis komunitas, jelas João Campos-Silva, seorang ahli ekologi negeri itu pada laman CNN.

Arapaima menghabiskan musim hujan dengan menjelajahi hutan yang banjir tempat mereka berkembang biak, kembali ke danau saat permukaan air turun. 

Pada suatu kawasan lindung, panen arapaima hanya diperbolehkan antara bulan Agustus dan November. Jika ukurannya lebih kecil dari 1,55 meter maka akan dikembalikan ke air.

Francisco das Chagas Melo de Araújo, juga dikenal sebagai Seu Preto, pemimpin komunitas dari Xibauazinho, mengatakan.

"Sebelum pengelolaan arapaima... kami tidak punya hak untuk menjaga danau-danau ini. Nelayan komersil melakukan penangkapan ikan predator, di mana mereka biasa memanen sebanyak yang mereka bisa," jelasnya di CNN. "Danau kami sangat terkuras dan ditangkap secara berlebihan dan arapaima hampir tidak ada."