Punya Garis Pantai Terpanjang Kedua di Dunia, RI Terus Impor Garam?

By Utomo Priyambodo, Jumat, 23 April 2021 | 21:00 WIB
Buruh pikul memindahkan keranjang demi keranjang garam dari ladang di Sumenep. (Gloria Samantha)

Keempat, petambak garam rakyat di Indonesia kurang mendapat pembinaan sehingga mereka kesulitan menaikkan produktivitas garam serta menghasilkan garam berkualitas tinggi. Berbeda dengan Australia, di sana tambak garam dikelola oleh sumber daya manusia yang profesional.

Kelima, luas areal tambak garam rakyat di Indonesia tergolong sempit dan berpencar-pencar. Rata-rata luasnya hanya 0,5 hektare per petambak. Berbeda dengan lahan tambak garam Australia yang luas dan tertata rapi.

Semua faktor ini kemudian berdampak pada produktivitas garam yang dihasilkan. Rata-rata produksi garam rakyat di Indonesia dalam kondisi normal adalah 60 ton per hektare tambak garam. Sementara produksi garam di Australia bisa mencapai 350 ton per hektare.

Baca Juga: Australia Akan Segera Buka Kebun Ganja Obat Terbesar di Queensland

Petani memikul garam yang baru dipanen di ladang garam Desa Pinggirpapas, Sumenep, Jawa Timur (31/7) (Zika Zakiya)

Faktor pertama dan kedua lebih karena pengaruh alam. Namun, faktor ketiga, keempat, dan kelima adalah karena pengaruh manusia. Apabila pemerintah dan pelaku indutri tambak garam tak juga membenahi ketiga faktor terakhir itu, jumlah produksi garam dalam negeri ini tak akan pernah bisa mencukupi kebutuhan domestik kita.

Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) memperikarakan kebutuhan garam di 2025 akan mencapai 7 juta ton, kemudian kebutuhan garam tahun 2030 kemungkinan akan di 10 juta ton. Adappun jumlah produksi garam di Indonesia saat ini hanya sekitar 60 ton per hektare dikali 27 ribu hektare, yakni tak sampai 2 juta ton.

Selisih berjuta-juta ton itu akan terus menjadi alasan para pemburu rente untuk terus mencari ceruk keuntungan dari impor garam. Ceruk itu akan semakin besar, selama celah ketimpangan jumlah produksi dan kebutuhan konsumsi garam di negeri ini tak pernah ditutup dengan perbaikan-perbaikan yang progresif.