Nyatanya, dua tahun yang kita hadapi belum ada apa-apanya dibanding 535 dan 536. Michael McCormick sejarawan dan arkeolog Harvard University Initiative for the Science of the Human Past, mengungkapkan bahwa 536 adalah tahun terburuk yang pernah tercatat di peradaban manusia.
Tahun itu adalah saat Eropa, Timur Tengah, dan Asian di dalam kegelapan siang-malam selama 18 bulan. Kejadian itu ditulis oleh sejarawan era Bizantium, Procopius, "[...] matahari memancarkan cahayanya tanpa kecerahan, seperti bulan, sepanjang tahun."
Suhu di musim panas 536 bisa turun 1 hingga 2 derajat Celcius. Peristiwa ini berujung menjadi dekade terdingin selama 2300 terakhir, ujar McCormick dalam Science Magazine.
Baca Juga: Lantai Mosaik Romawi Kuno Ditemukan di Bawah Tanaman Merambat
Apa yang membuat tahun itu begitu gelap?
McCormick sebelumnya pernah membuat penelitian di The Journal Interdisciplinary History (2012) bersama tim. Lewat hasil analisa es di gletser Swiss, menemmukan sisa letusan gunung api dahsaya yang berasal dari Islandia. Sehingga abunya menutup Bumi belahan utara di tahun 536.
Tetapi gunung api di Islandia tidak sendiri, bukti abu vulkanik juga ditemukan di inti es Kutub Selatan dari tahun 535.
Ken Wohlez juga menulis dalam EOS Trans Amer Geophys Union (2000), masa kegelapan itu disebabkan juga dari letusan dahsyat dari sisi bumi lainnya, tepatnya oleh Gunung Krakatau di Indonesia. Letusan itu membuatnya tenggelam, dan membentuk Selat Sunda.
Wohlez menulis, letusan Krakatau purba itu mendorong batu apung, abu, dan gas, naik sekitar 50 km ke stratosfer. Akibatnya mendinginkan Bumi 5 hingga 10 derajat Celcius.