Kondisi itu mungkin sesuai dengan catatan sejarah Tiongkok dan Nusantara di masa lalu. Catatan sejarah Nusantara yang menyebutkan fenomena itu adalah Pustaka Raja Purwa yang kerap dijadikan acuan para dalang wayang.
Berdasarkan penelusaran secara kronologis oleh National Geographic Indonesia, tahun 535 adalah tahun kematian Raja Candrawarman dari Tarumanegara. Meski demikian, tak ada catatan detail mengenai kehidupan hingga kematiannya. Setelah meninggal, ia digantikan oleh Suryawarman.
Baca Juga: Mengapa Sepanjang Jalur Sutra Bisa Menyebarkan Pagebluk Antarbenua?
Salju akhirnya turun di musim panas Tiongkok. Berdasakarn catatan sejarah yang dipaparkan McCormick, Tiongkok mengalami gagal panen, dan kelaparan. Kondisi serupa juga terjadi dalam catatan bersejarah Irlandia sampai 539.
Kembali ke letusan gunung Islandia, McCormick menjelaskan bahwa erupsi ini memiliki susulan yang terjadi pada 540 dan 547. Kondisi ini membuat Romawi Timur terserang pagebluk, bahkan Kaisar Justinianus pun terkena penyakit ini.
Tak jelas dari mana asal pagebluk pes ini muncul menyerang Romawi Timur. Beberapa ahli memperkirakan asal-muasalnya dari Asia, ada pula dari pedalaman Afrika.
Procopius menulis, bahwa pagebluk ini tak hanya menyerang Romawi Timur, bahkan Persia juga hancur-hancuran menghadapi pagebluk. Beberapa kota di jalur perdagangan umum hampir kosong, dan kota lainnya nyaris tidak tersentuh.
Kyle Harper, rekan studi McCormick juga memaparkan, bahwa pagebluk dan erupsi besar menjadi rangkaian manusia dengan alam yang menyebabkan pecahnya Kekaisaran Romawi menjadi dua bagian.
Dampaknya pada ekonomi masa itu, mereka menjelaskan juga membuat ekonomi di Eropa mengalami stagnasi yang berlangsung hingga 640.