Ukraina Usul Lokasi Ledakan Nuklir Chernobyl Jadi Situs Warisan Dunia

By Utomo Priyambodo, Rabu, 28 April 2021 | 13:00 WIB
Para turis kini diperbolehkan untuk mengunjungi ruang kendali Chernobyl. (Gleb Garanich/Reuters)

 

Agar bisa dipertimbangkan untuk masuk Daftar Warisan Dunia, sebuah situs "harus memiliki nilai universal yang luar biasa," dan harus menampilkan setidaknya satu kualitas yang sesuai dengan kriteria pemilihan badan tersebut, menurut situs web UNESCO. Beberapa lokasi dalam daftar tersebut mewakili contoh menakjubkan dan unik dari kemegahan alam, seperti Taman Nasional Yosemite dan Yellowstone di Amerika Serikat; Teluk Hạ Long Vietnam; Great Barrier Reef Australia; dan Hutan Białowieża purba yang membentang di atas Rusia dan Belarusia.

Lokasi-lokasi lain, seperti Tembok Besar China, reruntuhan Chichén Itzá di Meksiko, dan kota Venesia di Italia, mendapat tempat di daftar tersebut karena kepentingannya dalam sejarah manusia serta keindahannya yang langka. Situs-situs dalam daftar tersebut memperoleh perlindungan hukum tertentu dan dapat menerima bantuan keuangan dari Dana Warisan DuniaWorld Heritage Fund untuk membantu pelestarian, menurut UNESCO seperti dilansir Live Science.

Zona eksklusi Chernobyl. (Sean Williams via Culture Trip)

Agar sebuah situs memenuhi syarat untuk daftar UNESCO, situs itu harus terlebih dahulu ditambahkan ke daftar warisan budaya dan sejarah di negara asalnya. Oleksandr Tkachenko, Menteri Kebudayaan Ukraina, mengatakan kepada Reuters bahwa kementeriannya awalnya berusaha untuk menambahkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl yang ditinggalkan dan bangunan di dekatnya ke daftar milik Ukraina tersebut. Namun, pejabat sekarang mempertimbangkan untuk memperluas proposal itu dengan mencakup seluruh zona Chernobyl tanpa pengecualian.

"Kami percaya bahwa menempatkan Chernobyl dalam daftar warisan UNESCO adalah langkah pertama dan penting untuk menjadikan tempat yang hebat ini sebagai tujuan unik yang menarik bagi seluruh umat manusia," kata Tkachenko kepada Reuters.

"Pentingnya zona Chernobyl terletak jauh di zona eksklusi Ukraina," kata Tkachenko. "Ini bukan hanya tentang peringatan, tapi juga sejarah dan hak-hak masyarakat."

Gambar menunjukkan ruang kelas sebuah bangunan sekolah yang ditinggalkan di Chernobyl. (Gerd Ludwig/National Geographic)