Koin-Koin Arab Kuno Ungkap Aksi Keji Perompak Kapal Rombongan Haji

By Utomo Priyambodo, Rabu, 28 April 2021 | 20:00 WIB
Koin perak buatan Yaman tahun 1693 yang ditemukan di Rhode Island pada 2014. (Jim Bailey)

Penemuan koin-koin itu juga memberi petunjuk baru tentang keberadaan Every tidak lama sebelum dia menghilang dengan jarahannya. "Kami dapat membuktikan tanpa keraguan bahwa dia sebenarnya berada di koloni Amerika daratan," kata Jim Bailey, penemu logam-logam di Rhode Island itu, dilansir Live Science.

Bailey menemukan salah satu koin perak Arab pertama, yang disebut comassee, pada tahun 2014 di lokasi pemukiman kolonial di Pulau Aquidneck, sekitar 32 kilometer di selatan Providence.

Baca Juga: Air Zamzam Telah Digunakan 4.000 Tahun Lebih Tapi Kenapa Tidak Habis?

Lebih dari selusin koin serupa yang diduga berasal dari serangan bajak laut di Ganj-i-sawai kemudian juga ditemukan oleh para penemu logam dan arkeolog di tempat lain di Rhode Island, dan di Massachusetts, Connecticut, dan North Carolina. Koin-koin ini mungkin merupakan bukti dari salah satu kejahatan terbesar dalam sejarah.

Pada tahun 1695, Every dan awak kapalnya yang kejam di atas kapal mereka Fancy melancarkan serangan bajak laut para konvoi rombongan Haji di Laut Merah yang kembali ke India dari Mekkah. Kapal Every mengejar dan menangkap kapal utama konvoi tersebut, Ganj-i-sawai. Ini adalah kapal milik Grand Mughal Aurangzeb, kaisar Muslim dari daerah yang sekarang disebut India dan Pakistan.

Laporan mengatakan para perompak menyiksa dan membunuh para awak kapal Ganj-i-sawai dan 600 penumpangnya, sebelum kabur dengan emas dan perak, termasuk ribuan koin, yang dikatakan bernilai antara 200.000 dan 600.000 pound Inggris. Angka ini setara dengan antara 40 juta hingga 130 juta dolar dalam kurs uang hari ini, atau sekitar Rp 580 miliar hingga 1,9 triliun.

Koin perak Arab yang diyakini sebagai hasil rampasan para perompak di Laut Merah terhadap kapal rombongan Haji yang hendak kembali ke India dari Mekkah. (Jim Bailey)

Setelah adanya protes yang dipimpin oleh British East India Company, yang keuntungannya atas kekayaan India terancam oleh serangan itu, Raja Inggris William III kemudian memerintahkan pengejaran yang dianggap sebagai perburuan internasional pertama guna menangkap Every dan para perompak lainnya.

Namun, saat itu Every dan para kru kapalnya telah melarikan diri ke Dunia Baru. Mereka tinggal selama beberapa bulan di Bahama, mungkin dengan kolusi gubernur Inggris di pulau-pulau itu. Yang jelas, mereka berhasil melarikan diri pada akhir 1696 saat Angkatan Laut Kerajaan Inggris mendekat.

Beberapa kru Every pergi untuk tinggal di koloni daratan, di mana mereka akhirnya diadili dan dibebaskan, mungkin berkat penyuapan. Namun tidak ada penampakan atau kabar lebih lanjut dari Every.

Baca Juga: Temuan Jamban Kuno Abad ke-13 Ungkap Orang Yahudi Patuh Tak Makan Babi