Aceh dan Pemkab Blora Berencana Mengembangkan Makam Pocut Meurah Intan

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Rabu, 19 Mei 2021 | 10:00 WIB
Makam Pocut Meurah Intan di Desa Temurejo, Blora, Jawa Tengah. (Afkar Aristoteles Mukhaer/National Geographic Indonesia)

Djamil mengungkapkan, perawatan makam Pocut Meurah Intan sendiri dilakukan dengan tenaga dan biayanya sendiri dan keluarga. Namun karena pagebluk Covid-19, pemasukan berkurang sehingga perawatan komplek makam itu hampir terbengkalai.

Selain itu masalah dalam keluarga di masa lalu sempat mewarnai keluarga RMN Mochammad Djamil, yang membuat beberapa bukti sejarah terkait Pocut Meurah Intan hilang.

"Pernah perwakilan Provinsi Aceh datang kemari, mereka mau memindahkan makanya ke Aceh. Tapi kami menentangnya karena ini udah jadi wasiat dari beliau langsung pada kami. Ini amanah yang diberikan pada keluarga kami," kata Djamil saat dijumpai National Geographic Indonesia, Maret lalu.

Lilik juga menambahkan mahasiswa Aceh, terutama yang berkuliah di Yogyakarta juga kerap datang untuk menemui keluarga pengurus. Tujuannya agar bisa disampaikan ke pihak berwajib di Aceh untuk memberikan bantuan pengurusan makam Pocut Meurah Intan.

Baca Juga: Dari Ganja Hingga Gigi Dokter, Uniknya Motif Batik Khas Cepu-Blora

"Beberapa kali juga mahasiswa Aceh—terutama yang kuliah di Jogja, ke sini. Kami sering diskusikan dengan mereka supaya bisa dapat bantuan (perawatan) dari Aceh lewat mereka (mahasiswa)," jelas Lilik saat dijumpai National Geographic Indonesia Maret lalu.

Salah satu ahli waris Pocut Meurah Intan dari putranya yang bernama Tuanku Ibrahim, Sugeng Riyadi, juga sempat menyuarakan agar makam itu dipugar. Wacana pemugaran itu disampaikannya pada mantan Bupati Blora Soemarno yang menjabat 1979-1989.

“Namun, hingga sekarang tidak ada kelanjutannya,” kata Sugeng, yang dikutip dari media lokal Bloranews 2019 lalu.