Rosalia Lombardo, Mumi Anak-anak Korban Virus Flu Spanyol 1920

By National Geographic Indonesia, Sabtu, 18 September 2021 | 23:00 WIB
Sisa-sisa mumi Rosalia Lombardo, anak perempuan berusia dua tahun yang telah beristirahat seratus tahun di Palermo Capuchin Catacombs. (Kenneth Garrett/ National Geographic Creative)

Meskipun termumifikasi secara menakjubkan, ternyata Rosalia tidak membuka dan menutup matanya.

“Itu hanya ilusi optik yang dihasilkan dari cahaya yang tersaring lewat jendela, ketika siang subjek pun berubah,” ujar Dario Piombino-Mascali, kurator dari Katakomba Capuchin.

Antropolog mengungkapkan rahasia mumifikasi Rosalia yang sebenarnya pada 2009. Ia menemukan formula misterius yang membuat Rosalia termumifikasi secara sempurna.

Baca Juga: Mumi Tertua di Dunia Bukan Berasal dari Mesir, tetapi dari Cili

Rosalia Lombardo difoto pada 2012, di katakomba biara Capuchin di Palermo, Sicilia. (Habanero666/Wikimedia Commons)

Ketika sebagian besar mumi di katakomba adalah biarawan dan awet oleh lingkungan yang kering, Rosalia adalah mumi yang artifisial. Ayah Rosalia yang sedih atas kematian anaknya itu membalsam jasad anaknya. Ia tidak pernah mengungkapan zat kimia yang ia gunakan untuk proses pembalsaman anaknya itu.

Pada 2009, Piombino-Mascali menemukan manuskrip tulisan tangan ayah Rosalia tentang resep pembalseman itu. Gliserin, formalin yang disatukan dengan zink sulfat dan klorida, dan alkohol yang dicampurkan dengan asam salisilat.

Formalin digunakan untuk membunuh bakteri pada tubuh Rosalia. Gliserin menjaga tubuhnya tetap kering. Asam salisilat membunuh jamur, sedangkan zink membuat tubuh Rosalia membatu.

Antropolog mengungkapkan rahasia mumifikasi Rosalia yang sebenarnya pada 2009. Ia menemukan formula misterius yang membuat Rosalia termumifikasi secara sempurna. Tampak mumi Rosalia Lombardo, anak perempuan berusia dua tahun yang telah beristirahat seratus tahun di Palermo Capuchin Catacombs. (Kenneth Garrett/ National Geographic Creative)

Baca Juga: Mumi Perempuan Ningrat Terkubur Bersama Bekal Kuburnya di Peru