Meskipun termumifikasi secara menakjubkan, ternyata Rosalia tidak membuka dan menutup matanya.
“Itu hanya ilusi optik yang dihasilkan dari cahaya yang tersaring lewat jendela, ketika siang subjek pun berubah,” ujar Dario Piombino-Mascali, kurator dari Katakomba Capuchin.
Antropolog mengungkapkan rahasia mumifikasi Rosalia yang sebenarnya pada 2009. Ia menemukan formula misterius yang membuat Rosalia termumifikasi secara sempurna.
Baca Juga: Mumi Tertua di Dunia Bukan Berasal dari Mesir, tetapi dari Cili
Ketika sebagian besar mumi di katakomba adalah biarawan dan awet oleh lingkungan yang kering, Rosalia adalah mumi yang artifisial. Ayah Rosalia yang sedih atas kematian anaknya itu membalsam jasad anaknya. Ia tidak pernah mengungkapan zat kimia yang ia gunakan untuk proses pembalsaman anaknya itu.
Pada 2009, Piombino-Mascali menemukan manuskrip tulisan tangan ayah Rosalia tentang resep pembalseman itu. Gliserin, formalin yang disatukan dengan zink sulfat dan klorida, dan alkohol yang dicampurkan dengan asam salisilat.
Formalin digunakan untuk membunuh bakteri pada tubuh Rosalia. Gliserin menjaga tubuhnya tetap kering. Asam salisilat membunuh jamur, sedangkan zink membuat tubuh Rosalia membatu.
Baca Juga: Mumi Perempuan Ningrat Terkubur Bersama Bekal Kuburnya di Peru