Kaisar Jie (1728 - 1675 SM) merupakan penguasa ke-17 dan terakhir dari Dinasti Xia di Cina. Dia secara tradisional dianggap sebagai tiran dan penindas yang menyebabkan runtuhnya dinasti tersebut. Jie umumnya dikenal sebagai Xia Jie atau Jie of Xia. Dengan nama aslinya yang bernama Lü Gui.
Jie dikenal telah menjalani gaya hidup mewah dengan budak dan memperlakukan mereka dengan sangat kejam. Gaya pemerintahannya sembrono dan penuh dengan seks, kemewahan, dan hiburan. Jie amat tidak menyukai orang-orang yang mengkritiknya dan banyak yang takut karenanya.
Menurut buku Liu Xian yang berjudul Lienü zhuan, Jie dijelaskan telah dirusak oleh selirnya bernama Mo Xi. Ia meminta Jie memesan sebuah alkohol, mabuk di sebuah danau. Dan kemudian memerintahkan 3.000 orang untuk meminum danau sampai kering. Hanya untuk tertawa dan melihat mereka semua tenggelam. Peristiwa ini juga tercatat dalam buku Han Ying, Han Shi Waizhuan.
Baca Juga: Legenda Jepang Ishikawa Goemon Mati Direbus di Atas Kuali Minyak
Jie, merupakan pecinta alkohol murni. Orang-orang yang bekerja untuknya, yang tidak bisa menyediakan minuman ini dibunuh. Dan ketika dia sedang minum, Jie harus menunggangi punggung seseorang layaknya seperti kuda.
Pada suatu insiden, Jie sedang menunggang punggung seorang kanselir puncak seperti kuda. Setelah beberapa saat, kanselir lelah sampai dia tidak bisa lagi merangkak atau bergerak.
Dia meminta Kaisar Jie untuk mengampuninya. Namun nyatanya, kanselir itu justru diseret untuk dieksekusi.
Salah satu kanselir bernama Guan Longfeng menasihati kaisar bahwa dirinya telah kehilangan kepercayaan dari rakyat, bersamaan dengan dinasti Xia. Tapi justru Jie meneriaki Guan dan ia juga diseret untuk dinunuh.
Baca Juga: Apakah Manga dan Anime Dapat Membentuk Dunia Melihat Jepang?
Dinasti Xia memegang kekuasaan atas sejumlah kerajaan, salah satunya adalah Kerajaan Shang. Selama pemerintahan Jie, Shang tumbuh dalam kekuasaan. Tang dari Shang menyadari bahwa Jie menganiaya orang-orang.
Dalam pidatonya, Tang berkata bahwa menciptakan kekacauan bukanlah sesuatu yang dia inginkan. Tetapi karena teror dari Jie, maka ia harus mengikuti mandat dari surga dan menggunakan kesempatan itu untuk menggulingkannya.
Pada tahun ke-31 pemerintahan Jie, Tang mengirimkan pasukan untuk menyerang Xia dan Kunwu secara bersamaan. Kunwu dengan cepat dikalahkan dan pada saat ini Xia semakin lemah di dekat Sungai Kuning.
Pasukan Shang, di bawah jenderal Wuzi mengejar Jie hingga Cheng, dan menangkapnya di Jiaomen lalu mengakhiri Dinasti Xia dan menggantikanya menjadi Dinasti Shang. Jie sendiri meninggal karena sakit setelah dibebaskan di Nanchao.