Berdasarkan perbandingan “biaya transportasi”, yakni rasio daya terhadap kecepatan dan berat, pada semua hewan di Bumi, ubur-ubur adalah hewan yang bergerak paling efisien. Efisiensi mereka mengalahkan hewan yang berlari dan yang terbang serta ikan-ikan bertulang.
Robot baru yang dikembangkan di University of Southampton ini merupakan kapal selam pertama yang mampu mendemonstrasikan manfaat penggunaan resonansi untuk penggerak bawah air. Resonansi mengacu pada getaran besar yang terjadi saat menerapkan gaya pada frekuensi yang ideal, seperti mendorong anak pada ayunan. Hal ini memungkinkan robot untuk menggunakan daya yang sangat kecil tetapi menghasilkan semburan air besar untuk mendorong dirinya sendiri ke depan.
Baca Juga: Robot Ikan Siput Mampu Menjelajahi Palung Mariana, Laut Terdalam Bumi
Mekanisme sederhana namun efektif yang digunakan ini terdiri atas membran karet yang menutupi delapan rusuk fleksibel cetak 3D, yang bersama-sama membentuk sebuah "bel pendorong". Piston kecil di setengah bagian atas robot mengetuk bel ini berulang kali sehingga mengembang dan kemudian berputar kembali.
Mekanisme gerakan ini meniru teknik berenang ubur-ubur dan menghasilkan semburan cairan untuk mendorong robot melewati air. Ketika piston beroperasi dengan frekuensi yang benar—resonansi alami untuk komponen-komponen tersebut—maka robot dapat bergerak dengan satu panjang tubuh per detik dan sesuai dengan efisiensi ubur-ubur Aurella aurita.
Tes terbaru menunjukkan robot baru ini sepuluh hingga lima puluh kali lebih efisien daripada kendaraan bawah air kecil biasa yang gerakannya didukung oleh baling-baling. Peningkatan efisiensi ini, dikombinasikan dengan manfaat tambahan dari bagian luar robot yang lunak dan fleksibel akan membuatnya ideal untuk pengoperasian di dekat lingkungan sensitif seperti terumbu karang, situs arkeologi, atau bahkan di perairan yang penuh dengan para perenang.