Setelah 150 Tahun, Misteri Buaya Bertanduk Akhirnya Terpecahkan

By Utomo Priyambodo, Jumat, 7 Mei 2021 | 17:00 WIB
Fosil buaya ini hidup endemik di Madagaskar sejak 9.000 tahun lalu dan hidup pada 1.300 hingga 1.400 tahun yang lalu. Temuan sains terbaru telah memecahkan salah satu misterinya. (M. Ellison/AMNH)

 

Nationalgeographic.co.id—Setelah hampir 150 tahun menjadi kontroversi, misteri identitas spesies buaya bertanduk yang sudah punah kini terpecahkan. Para ilmuwan di Amerika Serikat akhirnya berhasil memecahkan misteri tersebut. Berdasar temuan sains terbaru ini mereka meyakini telah berhasil menentukan dan mengklasifikasikan dengan tepat di posisi mana buaya ini seharusnya berada pada pohon kehidupan.

"DNA menceritakan kisah yang berbeda," ujar Evon Hekkala, peneliti dari Fordham University yang memiliki afiliasi dengan American Museum of Natural History.

"Itu (hasil tes DNA) memberitahu kita berulang kali bahwa penampilan bisa menipu," ucap Hekkala lagi, seperti dilansir Live Science.

Buaya bertanduk yang telah punah ini diberi nama ilmiah Voay robustus. Buaya ini merupakan hewan yang hidup endemik di Madagaskar sejak 9.000 tahun lalu dan hidup pada 1.300 hingga 1.400 tahun yang lalu, menurut bukti-bukti yang ditemukan pada fosilnya.

Fosil-fosil hewan ini pertama kali ditemukan pada tahun 1872. Buaya ini kemudian dinamai sesuai dengan tanduk khas yang ada di tengkorak mereka.

Baca Juga: Buaya Empat Meter Ditemukan dengan Sisa Tubuh Manusia di Perutnya