Sains Memaafkan, Belajar Memberi Maaf Baik bagi Fisik dan Mental

By Utomo Priyambodo, Kamis, 13 Mei 2021 | 07:00 WIB
Dalam hidup, kita bisa menyimpan banyak amarah dan kebencian. Namun, perasaan ini hanya menawarkan luka. Saling memaafkan adalah kunci sisi psikologisnya. (Alexas_Fotos/Pixabay)

 

Nationalgeographic.co.id—Dalam hidup, kita bisa menyimpan banyak amarah dan kebencian. Namun, perasaan ini hanya menawarkan luka seumur hidup dan harus segera ditangani.

Terlepas dari besarnya penderitaan yang mungkin kita hadapi, adalah mungkin bagi kita untuk membiarkan rasa sakit ini pergi dan memaafkan. Pemaafan tidak hanya baik untuk jiwa, tetapi juga memiliki manfaat positif bagi kesehatan mental dan bahkan fisik kita (Luskin, 2003).

Dr. Jeremy Sutton, Ph.D., penulis dan peneliti yang mempelajari kapasitas manusia untuk mendorong batas fisik dan mentalnya, pernah menulis di PositivePsychology.com soal psikologi memaafkan dan pentingnya belajar memaafkan bagi kesehatan fisik dan mental.

Sutton mengutip bulu Forgive for Good karya Dr. Frederic Luskin, Direktur Stanford University Forgiveness Project (2003). Dalam buku itu Luskin menjelaskan perjalanan pribadi dan akademisnya menuju pemaafan.