Triliunan Jangkrik ke Amerika 17 Tahun Sekali, Bukan Penyakit Menular

By Fikri Muhammad, Senin, 10 Mei 2021 | 19:30 WIB
Jangkrik berkala meranggas segera setelah muncul dan perlu beberapa hari untuk mengering sebelum siap terbang dan kawin. (FOTO OLEH DARLYNE MURAWSKI)

Nationalgeographic.co.id—Pada akhir musim semi 1634, para peziarah di Massachusetts menyaksikan pemandangan yang luar biasa. Jutaan serangga bersayap bermata merah bermunculan.

Karena tidak tahu apa-apa, para imigran Puritan menyamakan mereka dengan kawanan penyakit menular dari Perjanjian lama dan menyebut mereka "locust"

Tapi mereka salah. Ini adalah catatan tertulis pertama jangkrik berkala, tujuh spesies di antaranya muncul setiap 13 atau 17 tahun di AS Midwest dan Pantai Timur.

Tahun ini, triliunan serangga sekali lagi akan meledak dan menghambur ke pohon, membuat lagu kawin yang nyaring saat mereka menyesap getah pohon tanpa membahayakan. 

Jangkrik 2021, yang dikenal sebagai Brood X, adalah yang terbesar dari 15 induk jangkrik berkala yang diketahui. Serangga sepanjang satu inci ini akan segera muncul di petak besar Indiana, Ohio, Pennylbania, Maryland, Washington D.C, dan sekitarnya.

Baca Juga: Rencana NASA Terbaru: Membuat Pos di Bulan Agar Manusia Bisa ke Mars 

Ada sekitar 3.000 spesies jangkrik di Bumi, tetapi hanya tujuh yang merupakan jangkrik berkala, yang tidak biasa karena mereka keluar setiap 13 atau 17 tahun dan hampir semuanya ditemukan di Amerika Utara.

Tapi mengapa mereka memilih periode waktu yang lama? Dan keduanya adalah bilangan prima?

Ada beberapa teori, salah satunya adalah periode ini berevolusi untuk menghindari predator secara optimal, kata Elizabeth Barnes, seorang pendidik entomologi di Universitas Purdue kepada National Geographic.

Kedua adalah bahwa dengan menggunakan bilangan prima, jangkrik berkala meminimalkan tumpang tindih dengan jangkrik berkala lainnya, sehingga menghindari hibridisasi genetik dan persaingan untuk mendapatkan sumber daya.

Tapi teori-teori ini hanyalah spekulasi, kata Karban, karena saat ini tidak ada cara nyata untuk mengujinya.

Paling tidak yang bisa dilakukan adalah jangan takut. "Mereka tidak menyengat, mereka tidak menggigit, mereka tidak akan mencoba mengenjarmu," kata Barnes. Ketakutan pada serangga umumnya berasal dari kurangnya pendidikan dan pengalaman, tambahnya.