Dalam catatan tertulisnya, Einstein mengakui bahwa dia sangat mengenal Karl von Frisch, yang baru-baru ini mengetahui kemampuan navigasi lebah menggunakan pola polarisasi cahaya.
Einstein diketahui telah menghadiri salah satu kuliah von Frisch di Princeton University enam bulan sebelum surat itu dikirim. Dia bahkan mengadakan pertemuan pribadi dengan peneliti tersebut, dan interaksi ini jelas meninggalkan kesan.
Davys sendiri tampaknya paling tertarik pada bagaimana pengetahuan biologi baru ini dapat memberikan informasi untuk pengembangan teknologi masa depan. Terkait hal ini, Einstein berpendapat kita membutuhkan lebih banyak penelitian biologis.
Sejak surat itu dikirim, para ilmuwan telah belajar banyak tentang perilaku lebah dan bagaimana serangga yang penasaran ini memandang dunia. Seperti prediksi Einstein, pengetahuan itu sudah membantu kita meningkatkan teknologi, seperti kamera di iPhone kita.
Baca Juga: Dianggap Punah 170 Tahun Lalu, Burung Pelanduk Kalimantan Muncul Lagi
Meski telah dilakukan penelitian selama beberapa dekade, masih banyak misteri yang tersisa. Mekanisme pasti yang digunakan hewan untuk merasakan cahaya atau merasakan medan magnet bumi masih dipisah-pisahkan, dan mungkin tidak sama untuk setiap spesies.
Lebah, misalnya, tampaknya merasakan medan magnet di perut mereka, sementara burung dan anjing tampaknya melakukannya terutama melalui fotoreseptor khusus di mata mereka yang disebut kriptokrom.
Bahkan, sel-sel manusia sebenarnya juga menghasilkan kriptokrom. Penelitian terbaru mengungkapkan sel-sel ini ternyata juga mampu merespons secara dinamis terhadap perubahan medan magnet.