Gerakan Partai Komunis Palestina, Perlawanan Zionis dan Lika-Likunya

By Fikri Muhammad, Jumat, 21 Mei 2021 | 17:18 WIB
Propaganda Partai Komunis Palestina mendukung Tentara Merah pada 1940-an. (WIKIMEDIA)

 

Pada 1923, beberapa dari kelompok yang memisahkan diri ini bergabung menjadi Partai Komunis Palestina (Palestinische Komunistische Partei/PKP). Permohonan PKP untuk keanggotaan di Komunis Internasional ditanggapi dengan skeptis. Komite eksekutif komunis internasional (ECCI) ragu-ragu untuk meneruma sebuah partai yang terdiri atas pemukim Yahudi tanpa basis dalam komunitas Palestina.

ECCI menginginkan bukti bahwa partai ini secara ideologis kebal dari Zionisme dan siap untuk melakukan perjuangan di jalanan Arab.

Pada bukunya, Budeiri meringkas tuntutan yang ditempatkan pada PKP. "Ketika partai tersebut akhirnya diterima di Komintern pada Maret 1924, ECCI menekankan pentingnya 'mengubah dari organisasi pekerja Yahudi menjadi sebuah partai yang benar-benar teritorial' dan menguraikan tugas-tugasnya sebagai satu dukungan untuk orang Arab melawan Zionis dan Inggris.

Baca Juga: Naskah Kuno Alkitab dan Mumi Anak Kecil Ditemukan di Gua Horor Israel

Gedung ECCI di Vozdvizhenka. (WIKIMEDIA)

Partai, yang terutama difokuskan pada partisipasi dalam perjuangan ekonomi sehari-hari Yishuv (pemukim Zionis), diperintahkan untuk merekrut penduduk Palestina dan secara aktif memerangi lembaga-lembaga Zionisme.

Sepanjang tahun 1920-an, partai terus berada di bawah tekanan yang meningkat dari Komintern untuk "membuat Arab" partai. Meskipun kepemimpinan PKP secara resmi mendukung instruksi Komintern, sebagian besar kader partai menolak pengembangan orientasi menyeluruh pada komunitas Palestina.

Untuk melakukan hal itu diperlukan pemindahan sumber daya dari batas-batas perjuangan kelas yang lazim di dalam Yishuv ke medan sosial. Berkaitan dengan medan sosial, sebagian besar anggota partai terpisah secara linguistik dan budaya.

Terlepas dari penolakan sebagian anggota, PKP memang mulai membuat terobosan ke dalam komunitas Palestina pada 1920-an. Mereka pun merekrut lapisan kecil kader Arab. Banyak kader-kader itu dikirim untuk belajar ke Moscow’s University of the Toilers of the East. 

Terobosan pertama partai tersebut muncul sebagai hasil dari kesediaanya untuk secara langsung menantang penggusuran penduduk asli Palestina dari tanah mereka.

Buku Musa Budeiri, literasi lengkap tentang lanskap komunis di tanah Palestina. (Musa Budeiri)

Pada 1924, partai tersebut mengirim anggota kelas atas ke Desa Affula. Di tempat inilah orang-orang Palestina diusir dari tanah mereka sebagai akibat dari transaksi antara Dana Nasional Yahudi dan sebuah keluarga tuan tanah Arab yang kaya. 

Kaum komunis dengan sepenuh hati menentang kampanye "penaklukan kerja" Zionis. Sementara itu kaum Zionis berjuang untuk likuidasi fisik kelas pekerja Palestina yang kecil tapi sedang tumbuh dan untuk digantikan oleh para imigran Yahudi.

PKP mengorganisasi piket bersenjata untuk mempertahankan pekerjaan Palestina. Partai menjadikan kegiatan seperti itu sebagai syarat keaggotaan. Demikian pula, PKP berpendapat bahwa "tugas pekerja Yahudi yang sadar kelas adalah untuk membuktikan kepada petani Arab bahwa mereka tidak memiliki kesamaan dengan orang-orang yang menduduki tanah dan pekerjaanya."

Dinding Barat di Yerusalem adalah tempat favorit untuk foto pernikahan warga Yahudi dan perayaan lainnya. (Greg Girard/ National Geographic)