Lengkungan Darwin, Formasi Batuan Ikonik di Galapagos, Ambruk ke Laut

By Utomo Priyambodo, Jumat, 21 Mei 2021 | 20:17 WIB
Lengkungan Darwin, formasi batuan ikonik di Kepulauan Galapagos. (Galapagos National Park via AP)

Nama Lengkungan Darwin diambil dari nama nama ilmuwan abad ke-19 Charles Darwin, yang mengembangkan teori evolusinya melalui seleksi alam saat mengamati satwa liar di Kepulauan Galapagos. Lengkungan itu terdiri dari dua pilar yang sekarang disebut "Pilar Evolusi," menurut perusahaan tur Aggressor Adventures, yang mengatur perjalanan grup ke berbagai tujuan di seluruh dunia. Bagian atas lengkungan itu berdiri sekitar 141 kaki di atas permukaan air, menurut The Associated Press.

Perusahaan tur membagikan gambar Lengkungan Darwin yang jatuh di Facebook yang menunjukkan bahwa salah satu grup turnya menyaksikan insiden jatuhnya bagian atas lengkungan tersebut.

“Sayangnya hari ini, tamu-tamu kita dari Galapagos Aggressor III mengalami kejadian sekali seumur hidup. Pagi ini pukul 11:20 waktu setempat, Lengkungan Darwin yang terkenal di dunia roboh di depan mata mereka. Sekarang hanya ada dua pilar yang tersisa. Beberapa di industri penyelaman & perjalanan sudah menyebut ini sekarang sebagai 'Pilar Evolusi'. Kami akan merindukan situs ikonik ini," tulis Aggressor Adventures di laman Facebook-nya.

Runtuhnya bagian atas Lengkungan Darwin yang ikonik ini tentu membuat banyak orang merasa kehilangan. “Jelas semua orang dari Galapagos merasa rindu karena itu adalah sesuatu yang kita kenal sejak masa kanak-kanak, dan mengetahui bahwa itu telah berubah sedikit mengejutkan,” ujar Washington Tapia, direktur konservasi di Galapagos Conservancy, seperti dilansir AP.

 

Baca Juga: Ew Jorok! Charles Darwin Meneliti Mengapa Manusia Merasakan Jijik

Darwin's Arc atau Lengkungan Darwin di Kepulauan Galapagos, runtuh karena erosi alam beribu tahun. Kementerian Lingkungan dan Air Ekuador melaporkan bahwa peristiwa itu terjadi pada 17 Mei 2021. (HECTORBARRERA)

“Namun, dari sudut pandang ilmiah, itu adalah bagian dari proses alami. Kejatuhan ini pasti karena proses eksogen seperti pelapukan dan erosi yang biasanya terjadi di planet kita."

Perairan di sekitar formasi batuan yang terkenal di dunia itu dikenal sebagai tujuan utama para penyelam, dengan tur dari pulau-pulau utama yang menawarkan kesempatan untuk bertemu dengan berbagai jenis spesies termasuk hiu, penyu, lumba-lumba, dan pari manta. Jadi ada banyak orang yang pernah menyaksikan langsung lengkungan ikonik tersebut dan akan merasa kehilangan saat mengunjungi wilayah itu lagi.

Bagaimanapun, takdir alam berkata lain dan banyak situs lain yang juga sedang mengalami ancaman kehancuran serupa. Sebab, setiap harinya bangunan-bangunan dan pulau-pulau terkenal di seluruh dunia sebenarnya berada di bawah ancaman erosi, baik karena berjalannya waktu maupun akibat cuaca buruk.

Untuk kasus Lengkungan Darwin di wilayah perairan Galapagos, El Niño—pola iklim yang terkait dengan perairan Pasifik yang lebih hangat daripada biasanya di dekat khatulistiwa—juga dapat berperan dalam erosi tersebut. Selain itu, kedekatan Kepulauan Galápagos dengan tiga arus laut berbeda yang bertemu di dekat lokasi situs tersebut juga menambah elemen ancaman yang mereka hadapi.