Rekor Baru, Tim Peneliti Jepang Mengebor Lubang Terdalam di Lautan

By Utomo Priyambodo, Selasa, 25 Mei 2021 | 12:00 WIB
Kapal Kaimei berlayar di Samudra Pasifik. berada di dekat Palung Jepang. (JAMSTEC)

Nationalgeographic.co.idRekor lubang bor terdalam di lautan terpecahkan. Pada tanggal 14 Mei 2021, para ilmuwan di atas kapal penelitian Kaimei tersebut menurunkan bor panjang dan tipis yang panjangnya hampir 8.000 meter ke perairan Samudra Pasifik. Bor ini disebut juga sebagai pelubang piston raksasa.

Tim peneliti yang menurunkan bor ini ke Samudra Pasifik harus menunggu dua jam 40 menit hingga bor itu akhirnya mencapai dasar Palung Jepang, menurut sebuah pernyataan seperti dilansir Live Science. Di sana, tim mengekstraksi inti sedimen sepanjang 120 kaki atau sekitar 37 meter itu dari dasar laut dan perlahan-lahan mengangkut inti sedimen tersebut ke atas.

Lokasi pengeboran itu terletak sangat dekat dengan episentrum gempa berkekuatan 9,1 Tohoku-oki, yang melanda wilayah tersebut pada tahun 2011. Gempa besar itu menimbulkan tsunami raksasa yang menghantam pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi sehingga memicu bencana kehancuran yang dahsyat. Dengan mempelajari sedimen dari daerah ini, para peneliti berharap dapat mempelajari lebih lanjut tentang sejarah gempa kuno parit tersebut.

Operasi pengeboran dalam ini membuat pemegang rekor pengeboran laut sebelumnya terkalahkan. Selama hampir 50 tahun, rekor tersebut dimiliki oleh kapal penelitian Glomar Challenger yang menurunkan bor ke Palung Mariana pada tahun 1978.

Operasi Glomar Challenger berhasil mendapatkan inti sedimen dari sekitar 7.000 meter di bawah permukaan laut. Kedalaman bor ini adalah sekitar 1.000 meter lebih "dangkal" atau lebih dekat dengan udara segar di permukaan laut jika dibanding kedalaman bor dari operasi ekspedisi kapal RV Kaimei baru-baru ini. Tim Kaimei mengklaim pengeboran mereka baru-baru ini telah menghasilkan lubang terdalam di lautan.

Namun rekor itu hanya berlaku untuk kategori lubang di lautan. Sebab rekor pengeboran lubang terdalam untuk kategori di darat dan laut masih dipegang oleh Kola Superdeep Borehole, lubang pengeboran yang dibuat oleh para ilmuwan Rusia di Semenanjung Kola di ujung utara negara itu pada tahun 1989.

Pengeboran untuk proyek tersebut dimulai pada tahun 1970. Sekitar dua dekade kemudian, lubang itu kemudian mencapai kedalaman maksimum 7,6 mil atau sekitar 12,200 meter di bawah permukaan tanah.

Baca Juga: Robot Ikan Siput Mampu Menjelajahi Palung Mariana, Laut Terdalam Bumi

Kapal RV Kaimei. Kedalaman bor adalah sekitar 1.000 meter lebih "dangkal" atau lebih dekat dengan udara segar di permukaan laut jika dibanding kedalaman bor dari operasi ekspedisi kapal RV Kaimei. (Wikimedia)

Proyek Kola tersebut berhasil menemukan banyak sampel geologi dari kerak benua. Namun sayangnya, tidak ada harta karun yang terpendam di dalam lubang tersebut.

Menurut Atlas Obscura, Kola Superdeep Borehole merupakan bagian dari ‘perlombaan’ antara Amerika Serikat dan Uni Soviet di masa Perang Dingin. Bukan hanya berlomba untuk pergi ke luar angkasa, kedua negara tersebut juga berlomba untuk menggali lubang terdalam.

Amerika Serikat menggali lubang terdalamnya di pesisir Pasifik di Meksiko. Adapun Uni Soviet yang kini menjadi Rusia melakukannya di Teluk Kola.

Penggalian lubang terdalam Amerika Serikat berhenti di tahun 1966 karena kurangnya dana untuk melanjutkan proyek ini. Sementara bagi Rusia, butuh waktu yang tidak sebentar untuk menggali lubang terdalam di Bumi ini.

Rusia menghabiskan waktu setidaknya 24 tahun untuk mencapai kedalaman 12 kilometer, yaitu pada tahun 1994. Mengingat teknologi penggalian pada masa itu belum secanggih sekarang, bisa menggali lubang terdalam di dunia adalah sebuah prestasi yang mengagumkan. Dan hingga kini pun, rekor tersebut belum terpecahkan oleh negara lain.

Baca Juga: Upaya Rusia Mencari Partikel Terkecil Dunia di Danau Terdalam Bumi