Studi Terbaru Ungkap Potensi Bahaya Gunung Berapi Terbesar di Dunia

By Utomo Priyambodo, Sabtu, 29 Mei 2021 | 15:00 WIB
Erupsi dari Gunung Berapi Terbesar di Dunia. (USGS)

"Gempa berkekuatan 6 atau lebih besar akan menghilangkan stres yang disebabkan oleh masuknya magma di sepanjang patahan sub-horizontal di bawah sisi barat gunung berapi," kata Bhuvan Varugu, seorang ahli geologi dari Rosenstiel School of Marine and Atmospheric Science di Universitas Miami, seperti dilansir Science Alert.

"Gempa ini bisa memicu letusan," ujar Varugu mewanti-wanti.

Para ilmuwan menentukan bahwa 0,11 kilometer persegi atau sekitar 0,04 mil persegi magma baru mengalir ke tempat baru di ruang gunung berapi antara tahun 2014 dan 2020. Aliran magma ini berubah arah sesuai dengan tekanan yang diberikan padanya.

Baca Juga: Menakjubkan, Salju Putih Selimuti Puncak Dua Gunung Berapi di Hawaii

Semburan lava Gunung Mauna Loa pada erupsi 26 Maret 1984. (USGS/JD Griggs)

Perubahan tubuh magma semacam ini belum pernah diukur sebelumnya. Bersama dengan aliran lava permukaan dan pergeseran tanah di sepanjang patahan tempat gunung berapi itu berada, intrusi magma akan mengubah bentuk gunung berapi tersebut dan kemungkinan akhirnya akan meletus.

Para ahli vulkanologi telah mengetahui bahwa aktivitas lereng dan letusan sangat erat kaitannya di Mauna Loa. Hal ini berarti perubahan pada sisi-sisi lereng ini, yang disebabkan oleh suntikan magma, dapat membuat perbedaan yang substansial dalam hal perilaku gunung berapi.

"Gempa bumi bisa menjadi pengubah permainan (game changer)," ucap Falk Amelung, ahli geologi kelautan dari University of Miami.