Bagaimana Jadinya Jika Manusia Dapat Hidup Lebih Lama di Dunia?

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Selasa, 8 Juni 2021 | 07:39 WIB
Walau penuaan bisa diatasi, hidup lebih lama di dunia dapat mengakibatkan masalah baik pada diri sendiri maupun sekitar. (Rawpixel)

Sedangkan orang-orang yang melampaui usia 100 tahun--atau disebut centenarian--ternyata cenderung jarang sakit. Mereka menekan morbiditas dan kecacatan sampai akhir hidup mereka, karena komponen genetiknya semakin penting untuk melanjutkan hidup (Sebastiani P & Perls TT, 2012).

Disimpulkan, centenarian memiliki kemampuan genetik yang memiliki pengaruh yang kuat, tulis para peneliti.

Hal senada juga diungkap Jamie Mietzl. Ia meyakini cara terbaik untuk mencegah penuaan adalah menyunting beberapa bagian kode genom kita yang kompleks. Meski demikian, teknologi untuk penyuntingan genom masih terlalu awal bagi umat manusia.

Nir Barzilai dari Institute for Aging Research berpendapat, penuaan adalah faktor risiko utama untuk kematian. Dia dalam Vox, bahwa penyakit berbahaya yang kita kenal seperti kanker dan penyakit jantung akan lebih berisiko saat lanjut usia.

Baca Juga: Berusia Lebih Dari 100 Tahun, Berikut 9 Orang dengan Umur Terpanjang

Bagi sebagian orang, kematian adalah hal yang menakutkan karena harus meninggalkan dunia yang membuatnya merasa hidup. Ada pula yang khawatir dengan masalah penuaan, dan berharap bisa hidup awet muda. (Yuriria/Wikimedia Commons)

"Kolesterol itu tingkatan risikonya tiga kali lipat [pada penyakit jantung]. Tapi penuaan dapat lima kali lipat," terang Barzilai.

Namun penuaan bukanlah hal yang mungkin bisa dihindari. Ia menganggap penuaan saat ini hanya menjadi fase, tetapi suatu saat akan dipahami bahwa sebagai penyakit yang bisa disembuhkan.

Ezekiel Emanuel ahli etika biologis dan kesehatan dari University of Pennsylvania, menulis di The Atlantic bahwa dirinya ingin hidup sampai 75 tahun saja. Ia berpendapat hidup yang lama tidak berarti hidup yang dijalani sehat, baik untuk diri maupun orang lain.

Ia menyebut menjadi renta dengan usia melampaui 75 tahun, walaupun sehat, akan membutuhkan perawatan. Tentunya perawatan ini akan menyebabkan biaya tinggi, apalagi jika memiliki anak.

"Ini [menjadi manula] merampas kreativitas dan kemampuan kita untuk berkontribusi pada pekerjaan, masyarakat, dunia. Ini akan mengubah cara orang memandang kita, berhubungan dengan kita, dan, yang paling penting, mengingat kita," tulisnya.

"Kita tidak lagi diingat sebagai sosok yang bersemangat dan terlibat, tetapi sebagai orang lemah, tidak efektif, bahkan menyedihkan."

Baca Juga: Stephen Hawking: Manusia Dapat Hidup Abadi