Vatikan mungkin masih menyampaikan beberapa misa dalam bahasa Latin, tetapi hampir tidak ada seorang pun di Italia yang menggunakan bahasa Latin sehari-hari. Namun demikian, ini tidak sama dengan kematian bahasa Latin, kata Tim Pulju, dosen senior linguistik dan klasik di Dartmouth College di New Hampshire.
"Latin tidak benar-benar berhenti diucapkan," kata Pulju seperti dberitakan Live Science. "Bahasa itu terus diucapkan secara asli oleh orang-orang di Italia, Gaul, Spanyol, dan di tempat lain. Namun seperti semua bahasa yang masih hidup hingga kini, bahasa tersebut berubah seiring waktu."
Perubahan atas bahasa Latin terjadi di berbagai wilayah Kekaisaran Romawi kuno, dan seiring waktu perbedaan dan perubahan ini tumbuh untuk menciptakan bahasa yang sama sekali baru tetapi terkait erat. "Mereka secara bertahap bertambah selama berabad-abad, sehingga akhirnya bahasa Latin berkembang menjadi berbagai bahasa yang berbeda satu sama lain, dan juga berbeda dari bahasa Latin klasik," kata Pulju. Bahasa-bahasa baru itulah yang sekarang kita sebut sebagai bahasa Roman, yang meliputi Prancis, Italia, Portugis, Rumania, dan Spanyol.
Baca Juga: Lantai Mosaik Romawi Kuno Ditemukan di Bawah Tanaman Merambat
Evolusi linguistik seperti itu terjadi pada setiap bahasa. Mari kita ambil bahasa Inggris sebagai contoh, misalnya. "Bahasa Inggris telah digunakan di Inggris selama lebih dari satu abad, tetapi telah berubah dari waktu ke waktu, seperti yang jelas ditemukan jika Anda membandingkan bahasa Inggris masa kini dengan bahasa Inggris Elizabeth, seperti yang terlihat di karya-karya Shakespeare," tutur Pulju.
"Bahasa Inggris Elizabeth, dari sekitar empat abad yang lalu, sebagian besar masih dapat dipahami oleh kita, tetapi bahasa Inggris Chaucer, yang berasal dari abad ke-14, jauh lebih sedikit. Dan bahasa Inggris 'Beowulf,' dari sekitar tahun 1000, sangat berbeda dari bahasa Inggris modern [itu] tidak dapat dipahami oleh kita hari ini."
Namun tidak ada yang akan mengatakan bahasa Inggris adalah bahasa mati. Bahasa itu hanya berubah secara bertahap dalam jangka waktu yang lama.
Baca Juga: Adrianopel, Tonggak Awal Runtuhnya Romawi di Tangan Bangsa Goth