Global Warming Mengakibatkan Berkurangnya Kadar Oksigen pada Air Minum

By Fadhil Ramadhan, Senin, 21 Juni 2021 | 21:00 WIB
Polusi yang dihasilkan industri menjadi salah satu penyebab global warming atau pemanasanglobal.Peristiwa ini menyebabkan kekeringan. Bahkan, kadar oksigen pada air danau pun berkurang. (Thinkstockphoto)

“Implikasi dari penurunan oksigen di air tawar sangat besar. Semua kehidupan yang kompleks bergantung pada oksigen,” kata profesor Rose. “Oksigen adalah sistem pendukung bagi jaring makanan akuatik. Hilangnya oksigen berpotensi membuat kita kehilangan spesies.”

“Danau kehilangan oksigen 2,75 hingga 9,3 kali lebih cepat daripada lautan. Penurunan kadar oksigen akan berdampak pada seluruh ekosistem,” terang Rose. Dengan  menurunnya kadar oksigen, bakteri penghasil metana akan tumbuh subur serta mulai berkembang biak. Hal ini membuat danau melepaskan metana lebih banyak ke atmosfer.

“Penelitian yang sedang berlangsung telah menunjukkan bahwa tingkat oksigen menurun dengan cepat pada lautan di seluruh dunia,” kata Curt Breneman, dekan School of Science di Rensselaer Polytechnic Institute. “Kami berharap temuan ini membawa urgensi yang lebih besar dalam upaya mengatasi dampak perubahan iklim yang semakin merugikan. 

Baca Juga: Gunung Es Seluas Dua Kali Jakarta Lepas, Singkap Misteri Antartika

Pemutihan karang. Terumbu karang ibarat hutan hujan tropis yang menjadi habitat bagi seperempat biota laut di Bumi. Namun, kini, keberadaannya terancam oleh manusia dan perubahan iklim. (The Film That Grows Coral )

Pada studi tersebut, para peneliti menganalisis sebanyak lebih dari 45.000 oksigen terlarut dan keadaan suhu, yang dikumpulkan sejak 1941 dari hampir 400 danau di seluruh dunia. Sebagian besar kawasan di zona beriklim sedang, suhu permukaan air meningkat sebesar 0,38°C per dekade. Konsentrasi oksigen terlarut pada permukaan air menurun sebesar 0,11 miligram/liter per dekade.

Para peneliti menggunakan data 30 tahun dari Danau Blelham Tarn di utara Inggris, yang merupakan satu-satunya danau di Inggris yang digunakan dalam penelitian ini, dikumpulkan antara 1972 dan 2016. “Faktanya, dengan berkurangnya oksigen pada air danau, hal tersebut berpotensi menjadi indikator meluasnya ganggang jadi meningkat. Beberapa ganggang di antaranya menghasilkan racun dan berbahaya,” kata Rose.

“Fenomena tersebut kami percaya berkaitan dengan meningkatnya pertumbuhan alga yang khawatirnya akan membahayakan ekosistem air danau,” kata ketua peneliti, Stephen F. Jane, ketua penelitian. “Danau adalah indikator perubahan lingkungan yang dapat merespons sinyal dari atmosfer di sekitarnya. Ia menjaga lingkungan dari semua bentuk potensi ancaman.”

Baca Juga: Terlalu Lama Terpapar Polusi Udara Sebabkan Perubahan Genetik Otak