Penelitian sebelumnya telah mendokumentasikan adanya hubungan antara polusi udara dan berbagai penyakit, termasuk kanker. Penelitian ini menemukan indikasi yang menunjukkan bahan-bahan tertentu dalam pencemaran udara -- khususnya nikel -- dapat memainkan peran dalam perubahan genetik yang terkait dengan perkembangan penyakit, kata Julia Ljubimova, MD, PhD, direktur Pusat Penelitian Nanomedicine di Cedars-Sinai.
Baca juga: Atasi Krisis Air, Peneliti Berencana ‘Bajak’ Gunung Es di Antartika
Penelitian juga menemukan bahwa materi partikulat kasar dalam polusi udara di wilayah itu masuk ke dalam sistem tubuh dengan dua cara, yaitu terhirup melalui paru-paru dan melalui hidung, dimana bahan-bahan diserap lebih langsung ke otak.
"Membersihkan udara di basin Los Angeles telah menjadi tugas yang panjang dan sulit, dan kami senang untuk mendukung penelitian ini," ucap William A. Burke, EdD, ketua Distrik Manajemen Kualitas Udara Pantai Selatan .
Baca juga: Kehilangan 36 Juta Pohon Per tahun, Penduduk Negara ini Cuek
"Kita harus terus menjelaskan bagaimana polusi udara berdampak negatif terhadap kesehatan kita," tambahnya.
Masyarakat modern menjadi semakin terurbanisasi dan terpapar udara. Polusi ini menekankan perlunya penelitian tambahan tentang kerusakan organ akibat polusi udara. Tidak hanya itu, peningkatan upaya yang bertujuan untuk mengurangi tingkat polusi udara juga hal yang penting."
Source | : | Science Daily |
Penulis | : | Citra Anastasia |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR