Krisis Iklim Turut Memberikan Dampak yang Besar bagi Kesehatan Mental

By Fadhil Ramadhan, Kamis, 10 Juni 2021 | 22:00 WIB
Perubahan iklim berdampak pada krisis air di dunia. Krisis iklim berdampak pada tingginya risiko bencana alam. Kejadian-kejadian buruk dapat terjadi karena tidak adanya upaya untuk mencegahnya. (piyaset/Getty Images/iStockphoto)

 

Para peneliti mengatakan bahwa pemanasan global akan menjadi semakin buruk, kecuali kita mengambil tindakan. Mereka menggambarkan masalah krisis iklim yang sedang terjadi bagai sebuah lingkaran setan; yang mana dampak krisis iklim merusak kesehatan mental, membuat mereka menjadi rentan, dan kemungkinan buruk lainnya.

Selain itu, orang dengan penyakit mental yang sudah ada sebelumnya, terutama psikosis, demensia dan penyalahgunaan zat, dua sampai tiga kali lebih mungkin meninggal selama gelombang panas. Ada juga bukti bahwa polusi udara dan peristiwa cuaca ekstrem seperti kebakaran hutan dan angin topan, dapat berdampak pada tingkat bunuh diri yang lebih tinggi. Kurang tidur dan penggunaan obat-obatan juga memengaruhi kesehatan mental.

Baca Juga: Tanam Pohon Bantu Perangi Perubahan Iklim, Tetapi Butuh Miliaran Bibit

Pencairan es sebagai dampak memanasnya Bumi akibat perubahan iklim. (Thinkstockphoto)

Dalam laporan tersebut, tercatat bahwa jumlah kasus trauma psikologis yang timbul dari bencana dapat melebihi kasus cedera fisik 40 banding 1. Pada kebakaran hutan Australia tahun 2020, pemerintah menghabiskan sekitar 730 miliar rupiah untuk menyediakan dukungan kesehatan mental.

Namun, peneliti juga mengatakan bahwa mengatasi perubahan iklim dapat menjadi sebuah lingkaran yang baik. Tindakan positif oleh individu, komunitas, dan pemerintah tidak hanya mengurangi dampak pemanasan, tetapi juga baik bagi kesehatan mental masyarakat. Lingkaran baik tersebut dapat memberikan masyarakat harapan dan kehidupan yang lebih sehat.

Baca Juga: Film yang Membuat Setiap Orang Bisa Selamatkan Terumbu Karang Dunia

 

Dia menambahkan, “Mengambil tindakan iklim tampaknya sangat positif bagi kesehatan mental, baik pada skala individu, komunitas, maupun masyarakat luas.” Lawrance mengatakan bahwa mengatasi krisis iklim merupakan keharusan.

Adrian James, presiden Royal College of Psychiatrists Inggris mengatakan, “Ini adalah penelitian yang memberikan ringkasan penting bagi pemerintah dan layanan kesehatan,” ujarnya. “Tanpa tindakan segera, krisis planet akan berdampak pada semua aspek kesehatan untuk generasi yang akan datang.”

Tindakan mengurangi pemanasan global dapat memberi manfaat bagi kesehatan mental, seperti membuat berjalan kaki dan bersepeda lebih mudah, menyediakan ruang terbuka hijau. “Tindakan yang menciptakan kota yang lebih hijau dan bersih berpotensi meningkatkan kesehatan mental semua warganya,” ujar Lawrance.

Baca Juga: Sains Terbaru, Perubahan Iklim Ubah Sumbu Bumi & Menipiskan Stratosfer