Arkeolog Menemukan Alat Tato Tertua di Situs Kuno Tennessee

By Fadhil Ramadhan, Kamis, 10 Juni 2021 | 21:23 WIB
Tulang kaki kalkun yang sebelumnya digali dengan ujung runcing adalah alat tato tertua yang diketahui. (A. Deter-Wolf, T.M. Peres and S. Karacic)

Nationalgeographic.co.id—Menato tubuh sudah dilakukan sejak dahulu di berbagai suku di seluruh dunia. Tato berarti gambar atau lukisan pada bagian anggota tubuh. Pertama kali tato ditemukan di Mesir, lalu kegiatan menato menyebar ke wilayah Amerika dan Asia. Di Indonesia, tato dapat ditemukan pada suku Mentawai, serta suku-suku di Kalimantan dan Papua.

Tato dapat dibuat pada kulit manusia, maupun kulit hewan. Tato pada manusia kini umumnya merupakan suatu bentuk karya seni. Dahulu, tato juga berfungsi untuk mempercantik, menunjukkan keahlian khusus, atau pun status sosial. Di Indonesia, Suku Mentawai memandang tato sebagai suatu hal yang sakral dan berfungsi sebagai simbol keseimbangan alam. Sementara tato pada hewan umumnya digunakan untuk mengidentifikasi.

Sebelum manusia mengenal jarum sebagai alat tato, mereka membuat tato dari tulang hewan yang diasah. Alat tato kuno sulit ditemukan atau bahkan sekadar untuk dikenali. Bentuknya tidak terlihat sebagai alat untuk membuat gambar atau tulisan pada permukaan kulit.

"Sekitar 1600–3500 sebelum Masehi, masyarakat penghuni situs Fernvale menggunakan tulang kalkun yang diasah sebagai alat tato. Sisa-sisa pigmen berwarna hitam dan merah membekas pada artefak," terang arkeolog Aaron Deter-Wolf yang dilansir Sciencenews.org. Dia dari Divisi Arkeologi Tennessee di Nashville. "Penduduk asli Amerika menggunakan barang-barang ini untuk membuat tato."

Temuan ini menunjukkan bahwa tradisi tato penduduk asli Amerika, di Amerika Utara bagian timur, telah berlangsung lebih dari satu milenium lebih awal, dari yang diperkirakan sebelumnya. Namun para peneliti, belum menemukan alat apa pun yang digunakan untuk membuat tato kuno pada mumi Ötzi the Iceman; yang memiliki tato tertua, yang hidup sekitar 5.250 tahun silam.

"Penggalian pada 1985 berhasil menemukan tulang kalkun dan elemen lain dari peralatan tato, yang mungkin ada di makam pria di situs Fernvale Tennessee," lapor para peneliti dalam Journal of Archaeological Science: Reports edisi Juni. "Tanda-tanda kerusakan pada ujung tulang kaki kalkun, menyerupai alat tato yang sebelumnya juga ditemukan pada alat tato eksperimental, yang terbuat dari tulang rusa," jelas tim Deter-Wolf.

 

Baca Juga: Tato di Tubuh Ötzi Si Manusia Es Ternyata Berasal dari Akupuntur

 

Ötzi the Iceman, pemilik tato tertua, memiliki tato di beberapa titik pada lengan dan betisnya. Tato pada tubuh Otzi dibuat dengan menyayat kulit, lalu menggosokkan arang pada rongganya; dapat dilihat pada kotak merah pada gambar. (A. Deter-Wolf)

 

Dalam penelitian tersebut, ditemukan garis-garis tato pada lembaran kulit babi yang dibuat dengan serangkaian tusukan, dengan alat yang ujungnya dilapisi tinta. Tato eksperimental meninggalkan sisa-sisa tinta beberapa milimeter pada ujung alat tato. Sebuah pola juga terlihat dengan residu pigmen merah dan hitam pada alatnya.

Dua tulang sayap kalkun yang ditemukan di perkuburan Fernvale yang sama, menunjukkan tanda-tanda keusangan mikroskopis dan residu pigmen. Tanda keusangan tersebut mungkin merupakan bekas yang dihasilkan dari memasukkan partikel pigmen selama pembuatan tato, kata para ilmuwan. Kerang bernoda pigmen juga ditemukan di pekuburan, kemungkinan besar kerang tersebut adalah wadah tinta untuk dicelupkan tulang hewan, oleh para pembuat tato.

Baca Juga: Makna Simbol Tato Tertua di Dunia pada Mumi Lelaki Mesir Kuno