Deretan Sosok Firaun Perempuan Menguasai Peradaban Mesir Kuno

By Hanny Nur Fadhilah, Sabtu, 12 Juni 2021 | 14:00 WIB
Firaun perempuan di peradaban Mesir Kuno (Historical Eve)

Hatshepsut

Firaun Hatshepsut diwakili dalam relief ini bersama ayahnya, dewa Amun, Karnak Temple. (Historical Eve)

Dari semua ini, mungkin yang paling menonjol adalah Hatshepsut, Firaun kelima dari dinasti ke-18 Mesir Kuno (1539-1292 SM). Putri dan istri firaun, Hatshepsut berkuasa sebagai wali untuk keponakan dan anak tirinya Thutmose III, tetapi akhirnya memerintah Mesir kuno selama sekitar dua puluh tahun, dan tidak hanya sebagai wali dari firaun kecil, tetapi menampilkan dirinya sebagai firaun yang dimahkotai.

Ia dianggap sebagai Ratu Pemerintah yang paling awal dikenal dalam sejarah dan perempuan kedua yang diketahui naik tahta sebagai "Raja Mesir Hulu dan Hilir" setelah Ratu Sobekneferu dari Dinasti ke-12.

Cleopatra

Ratu terkenal lainnya yang memegang gelar firaun adalah Cleopatra VII Philopator. Dia mendapatkan takhta setelah menikahi saudara laki-lakinya Ptolemeus XIII dan Ptolemeus XIV. 

Mendapatkan gelar sebagai istri Raja nampaknya tak cukup bagi Cleopatra. Dirinya kemudian membunuh saudara laki-lakinya, sebelum akhirnya mendapat status sebagai penguasa.

Cleopatra diketahui bunuh diri sewaktu Oktavianusus naik takhta dan menyerang Mesir dengan cara memasukkan tangannya sendiri ke dalam kandang penuh ular berbisa (sejenis Ular Cobra asal Afrika Utara).