Ilmuwan Hidupkan Kembali Sel Mammoth Purba Berusia 28.000 Tahun

By Hanny Nur Fadhilah, Sabtu, 19 Juni 2021 | 08:00 WIB
Mammoth mengalami kepunahan pada akhir zaman es. Para ilmuan menduga perubahan iklim drastis sekitar 10.000 tahun lalu membuat mammoth tidak bisa beradaptasi. (Royal British Columbia Museum/ Ruth Hartnup)

Nationalgeographic.co.id - Mammoth adalah genus gajah purba yang kini telah punah. Mamalia satu ini menjadi salah satu hewan prasejarah yang paling terkenal hidup di Zaman Pleistosen atau disebut juga dengan Zaman Es. Ukuran tubuhnya lebih besar daripada gajah normal yang ada di dunia saat ini.  

Seperti diketahui, mammoth berbulu punah lebih dari 4.000 tahun lalu dan diyakini kepunahan disebabkan oleh perubahan iklim dan diburu manusia. 

Gading mammoth juga berbeda dengan gajah, yakni melingkar membentuk spiral dengan ujung yang saling berhadapan. Gading ini digunakan untuk memisahkan salju atau es dari tumbuhan yang akan dimakannya.

Kemudian, jenis gajah ini semakin unik dan berbeda dengan gajah yang kita kenal sekarang lantaran memiliki bulu. Mammoth memiliki bulu panjang dan tebal yang menutupi tubuhnya.

Terbaru, ilmuwan menggali mammoth berbulu muda dari lapisan es Siberia pada tahun 2011 dan menemukan spesimen yang relatif utuh dan telah berusia 28.000 tahun.

Sejak itu, para ilmuwan sangat ingin mengetahui seberapa layak bahan biologis dari mammoth yang belum ditemukan, ribuan tahun kemudian.