Para peneliti di Universitas Kindai, Jepang kini telah menemukan bahwa DNA-nya sebagian utuh dan tampaknya siap untuk mengembalikan mamalia prasejarah besar ini kembali ke kehidupan.
Hal ini bermuara pada fakta bahwa para ilmuwan telah berhasil mengekstrak inti dari sel mammoth dan mentransplantasikannya ke dalam sel tikus. Kemudian, sel-sel dari spesimen berusia 28.000 tahun itu juga mulai menunjukkan tanda-tanda aktivitas biologis.
Kei Miyamoto, insinyur genetika dari Universitas Kindai, Jepang, mengatakan bahwa meskipun bertahun-tahun telah berlalu, aktivitas sel masih dapat terjadi dan sebagiannya dapat diciptakan kembali.
"Lima sel bahkan menunjukkan hasil yang sangat tidak terduga dan sangat menjanjikan, yaitu tanda-tanda aktivitas yang biasanya hanya terjadi sesaat sebelum pembelahan sel," ujarnya.
Baginya, menentukan apakah DNA mammoth masih bisa berfungsi bukanlah tugas yang mudah. Para peneliti memulai dengan mengambil sampel sumsum tulang dan jaringan otot dari kaki hewan tersebut. Ini kemudian dianalisis untuk keberadaan struktur seperti nukleus yang tidak rusak, yang, setelah ditemukan, diekstraksi.