Detektor Nuklir Ungkap Populasi Rahasia Paus Biru di Samudra Hindia

By Utomo Priyambodo, Jumat, 11 Juni 2021 | 18:00 WIB
Balaenoptera musculus, atau paus biru kerdil di lautan lepas. (Pixabay)

Setelah menganalisis data tersebut, para peneliti menemukan lagu paus biru tertentu yang belum pernah terdengar sebelumnya. "Lagu paus biru itu sangat sederhana karena merupakan pengulangan dari pola yang sama," kata Leroy. "Tetapi setiap subspesies dan populasi paus biru memiliki jenis lagu yang berbeda."

Secara umum, nyanyian paus biru bersifat panjang, memiliki frekuensi rendah, intensitas tinggi, dan diulang secara berkala. Frekuensi suara mereka terkadang di bawah batas kemampuan pendengaran manusia, yakni di bawah 20 hertz.

Setiap kelompok paus yang berbeda memiliki panggilan yang berbeda dalam durasi, struktur, dan jumlah bagian yang berbeda. Lagu Chagos, milik populasi paus biru kerdil baru ini, memiliki tiga bagian. Yang pertama adalah yang paling kompleks, lalu diikuti oleh dua bagian dasar.

Baca Juga: Keindahan dalam Kebuasan, 70 Orca Memangsa Paus Biru di Tengah Laut

 

"Nyanyian paus baru (semacam) ini telah menjadi bagian dominan dari lanskap suara di Samudra Hindia Khatulistiwa Tengah selama hampir 18 tahun terakhir," kata Rogers. Karena kelaziman lagu tersebut, para peneliti yakin bahwa lagu tersebut milik populasi yang sama sekali baru dan bukan hanya beberapa individu tunggal. Namun, ukuran pasti dari populasi baru ini tetap menjadi misteri.

"Sayangnya, kami tidak tahu ukuran populasi paus biru kerdil itu," kata Leroy. "[survei] akustik belum dapat memberi kami informasi ini."

Identifikasi visual masih diperlukan untuk memastikan keberadaan populasi Chagos secara definitif. Namun para peneliti tersebut yakin bahwa ini hanya masalah waktu.