Arkeolog Israel Tak Sengaja Memecahkan Temuan Telur Kuno 1.000 Tahun

By Utomo Priyambodo, Jumat, 11 Juni 2021 | 21:29 WIB
Telur ayam kuno yang masih utuh ditemukan di Yavneh, Israel. (Yoli Schwartz/Israel Antiquities Authority)

Nationalgeographic.co.id—Sekelompok arkeolog Israel menemukan telur ayam kuno berusia 1.000 tahun yang masih utuh. Ini merupakan sebuah penemuan yang langka, mengingat telur-telur kuno yang pernah ditemukan umumnya sudah pecah atau rusak. Akan tetapi, pada akhirnya para arkeolog tersebut tak sengaja memecahkan telur yang tadinya masih utuh tersebut.

Pada suatu hari seribu tahun yang lalu, seekor ayam di Yavneh bertelur. Telur itu tidak pernah menetas mengeluarkan anak ayam. Untuk beberapa alasan yang belum bisa diketahui secara pasti, telur ayam itu berakhir di lubang pembuangan di zona industri kota kuno. Di sana telur tersebut berdiam hingga bertahun-tahun.

Sampai akhirnya para arkeolog dari Israel Antiquities Authority datang. Mereka melakukan penggalian penyelamatan di zona industri kuno kota Israel tengah sebelum pembangunan, dan kemudian menemukan tersebut. Meski telur itu berada di bawah tumpukuan material-material lain yang lembut, mereka berhasil mengeluarkan telur dari lubang pembuangan, dan telur itu masih sempurna.

Tim arkeolog Israel Antiquity Authority tengah mengekskavasi di situs Yavne, Israel. (Emil Aladjem/Israel Antiquities Authority)

“Kami tercengang menemukannya,” kata arkeolog Alla Nagorsky dari IAA yang menjadi kepala bagian penggalian penyelamatan ini, seperti dilansir Haaretz. “Dari waktu ke waktu kami menemukan pecahan kulit telur, tetapi telur utuh itu luar biasa.”

Telur itu tampaknya telah terawetkan selama bertahun-tahun. Tidak retak, rusak, ataupun membusuk. Telur itu telah dijatuhkan atau ditempatkan di toilet, dan terbungkus dalam limbah lunak, yang menciptakan kondisi anaerobik.

Namun telur itu kemudian pecah di laboratorium para peneliti tersebut. Kini jadi ada retakan kecil di bagian bawah telur itu, menurut pakar unggas terkemuka di dunia kuno Dr. Lee Perry Gal dari IAA.

"Kami tidak akan membahasnya tetapi sisi baiknya, beberapa kuning telur tetap berada di cangkang dan akan berfungsi untuk analisis DNA di masa depan," katanya. "Dan mungkin telur itu memang harus dipecahkan pada tahap tertentu untuk mempelajari bagian dalamnya," ujar Nagorsky berusaha menghibur.

Baca Juga: Pertama Kalinya, Ilmuwan Temukan Fosil Telur Berisi Bayi Dinosaurus

Arkeolog Alla Nagorsky memegang telur kuno berusia 1.000 tahun yang ditemukan di Yavneh, Israel. (Gilad Shtern / Israel Antiquities Authority)

IAA menambahkan bahwa konservasionis Ilan Naor telah memulihkan cangkang telur yang diletakkan seribu tahun yang lalu di Yavneh tersebut. Seribu tahun lalu merupakan periode kejayaan Islam. Pengaruhnya mencakup di daerah yang kini menjadi wilayah Israel tersebut.

Bagaimana mereka tahu ada ayam yang hidup selama periode Islam tersebut? Sebab, ada temuan lain di lubang pembuangan yang tidak besar tersebut.

Lubang pembuangan itu berukuran 1,2 meter kali 80 sentimeter, dan tingginya sekitar 1,3 meter. Temuan lainnya yang ditemukan dari lubang tersebut antara lain tiga boneka yang terbuat dari tulang, khas dari seluruh periode Abbasiyah dari abad ketujuh hingga akhir abad ke-11, dan sebuah lampu minyak.

Baca Juga: Ilmuwan Merekonstruksi Tengkorak Dinosaurus di dalam Fosil Telur

Terawetkan dalam kotoran: Telur ayam berusia 1.000 tahun ditemukan di Yavne, Israel. (Dafna Gazit/Israel Antiquities Authority)

Nagorsky menjelaskan lampu itu dari jenis yang hanya dibuat pada akhir periode Abbasiyah. Periode itu berlangsung sekitar 10 abad yang lalu atau sekitar 1.000 tahun yang lalu. Maka dengan demikian, mereka mengaitkan telur ayam itu dengan periode yang sama.

Area yang menjadi tanggung jawab Nagorsky hanyalah bagian dari penggalian penyelamatan skala besar yang disutradarai oleh Dr. Elie Haddad, Liat Nadav-Ziv, dan Dr. Jon Seligman. Merekalah yang sebelumnya menemukan zona industri kuno Yavneh pada periode Bizantium itu.

“Fragmen kulit telur diketahui dari periode sebelumnya –misalnya, di Kota Daud dan di Kaisarea dan Apollonia. Tetapi karena cangkang telur rapuh, hampir tidak ada telur ayam utuh yang terawetkan. Bahkan di tingkat global, ini adalah penemuan yang sangat langka,” ucap Gal.