Uluburun, Kapal Karam yang Membawa 20 Ton Barang-Barang Mewah Kuno

By Utomo Priyambodo, Senin, 14 Juni 2021 | 15:00 WIB
Kapal karam Uluburun. (Institute of Nautical Archaeology)

Kapal itu sendiri memiliki panjang 15 meter dan merupakan contoh paling awal yang diketahui dari sebuah kapal yang dibangun menggunakan teknik tanggam dan duri (mortise and tenon) yang canggih, di mana papan-papan disambung dengan lidah-lidah kayu yang dimasukkan ke dalam slot-slot yang dipotong ke dalam papan. Kayu-kayu yang dipakai untuk membuat kapal ini adalah cedar Lebanon, pohon asli pegunungan Lebanon, Turki selatan, dan Siprus tengah.

Ancient Origins mencatat bahwa pada saat tenggelam kapal ini membawa lebih dari 20 ton kargo, termasuk bahan mentah dan barang jadi. Barang-barang ini barasal dari tujuh budaya yang berbeda, termasuk Mykenai, Suriah-Palestina (pendahulu Fenisia), Siprus, Mesir, Kassite, Asiria, dan Nubia.

Baca Juga: Bukti Kapal Nusantara Sudah Jelajahi Dunia Sebelum Kedatangan Eropa

Scarab Ratu Nefertiti. (Institute of Nautical Archaeology)

Barang muatan utama kapal ini adalah sekitar 10 ton tembaga Siprus terutama dalam bentuk 354 batangan. Uluburun juga berisi batangan kaca utuh paling awal yang diketahui. Ada 175 batang kaca berbentuk cakram yang diwarnai dengan biru kobalt, pirus, dan lavender yang unik.

Material bahan mentah lainnya yang ditemukan dari kapal karam ini adalah satu ton resin terebinth yang terkandung dalam sekitar 150 toples Kanaan (kemungkinan besar untuk dupa). Selain itu ada juga kayu eboni Mesir, kulit telur burung unta, gading gajah, gigi kuda nil, kerang laut, dan kulit kura-kura.