Nationalgeographic.co.id - Para ilmuwan hingga aktivis lingkungan telah sering melaporkan penemuan sampah plastik yang kian marak. Diperkirakan ada delapan juta ton sampah plastik yang masuk lautan setiap tahunnya, dan terkoyak menjadi mikroplastik.
Mikroplastik yang sulit dilihat dengan mata telanjang dapat membahayakan ekosistem di laut. Maka dua peneliti dari University of Michigan mencoba membuat pemetaan penyebarannya.
Cara ini menjadi pengembangan baru bagaimana mikroplastik terbentuk, hingga pergerakannya.
Berdasarkan laporan yang dipublikasikan bebas di IEEE Xplore, Rabu (09/06/2021), mereka mengandalkan Cyclone Global Navigation Satellite System (CYGNSS). Sehingga, dapat memberikan pandangan global dan memperbesar area detil untuk gambar resolusi tinggi penyebaran mikroplastik dalam satu lokasi.