Para Peneliti Ini Mencoba Memetakan Mikroplastik di Seluruh Dunia

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Kamis, 17 Juni 2021 | 08:22 WIB
Hewan laut dan risiko menelan mikroplastik. Karena bentuknya yang kecil, bisakah mikroplastik dilacak? Para peneliti menemukan teniknya yang diharapkan berfungsi dalam kegiatan pembersihan laut. (AlexRaths/Getty Images/iStockphoto)

 

Surfaktan adalah keluarga senyawa jenis minyak atau sabun yang bisa menurunkan tegangan permukaan pada permukaan cairan.

Secara umum, surfaktan menyertai mikroplastik di lautan, baik karena sering dilepaskan dengan mikroplastik, maupun karena mereka bergerak dan terkumpul dengan cara yang yang sama ketika berada di air.

Ruf dan rekannya, Madeline C. Evans, menemukan bahwa mikroplastik global cenderung berkonsentrasi dengan cara yang bervariasi berdasarkan musim. Ketika musim panas di belahan bumi utara, mikroplastik memuncak di Atlantik utara dan Pasifik

Sedangkan saat musim dingin, konsentrasi cenderung lebih rendah di Great Pacific Garbace Patch--kumpulan plastik besar yang menyerupai pulau.

Baca Juga: Tim Peneliti Belanda: Mangrove di Pesisir Jawa Dibekap Sampah Plastik

Gambar mikroskospis dari dua fragmen mikroplastik di daluran pencernaan krustasea. (Alicia Mateos-Cardenas )

Hal itu diduga karena kombinasi arus yang lebih kuat dan memecah gumpalan mikroplastik, dan meningkatanya pencampuran vertikal yang menekannya lebih dalam di permukaan air, papar Ruf.

Data mereka juga menunjukkan beberapa lonjakan singkat akan konsentrasi mikroplastik di muara Sungai Yangtze. Sungai Yangtze juga selama ini dicurigai sebagai sumber utama mikroplastik ke lautan. Selain itu para peneliti juga menghasilkan visualisasi konsentrasi mikroplastik di seluruh dunia, seperti dalam video rilis mereka.

“Menduga sumber polusi mikroplastik adalah satu hal, tetapi melihat hal itu terjadi adalah hal yang berbeda,” Ruf berpendapat. “Data mikroplastik yang tersedia kemarin-kemarin itu sangat jarang, hanya cuplikan singkat yang tidak dapat diulang.”

Agar bisa membantu beberagai LSM lingkungan, para peneliti dalam waktu dekat melakukan pertemuan degnan organisasi pembersihan laut di Belanda seperti The Ocean Cleanup. Tujuannya adalah mevalidasi temuan awal ini.