Menyelami Danau Indah dan Bertemu Suku Ainu dari Timur Hokkaido

By Yussy Maulia, Selasa, 15 Juni 2021 | 15:04 WIB
Danau Akan, danau kaldera di Taman Nasional Akan-Mashu. Di permukaan danau yang membeku, ‘bermekaran’ bunga es yang disebut 'frost flower'. (Dok. Kementerian Lingkungan Hidup Jepang)

Nationalgeographic.co.id – Pengalaman berwisata yang berkesan dapat dirasakan saat merambah Jepang. Negeri Matahari Terbit ini menjadi tempat yang penuh dengan pesona  teknologi, budaya, dan keindahan alam.

Keberadaan kereta super cepat, mesin penjual otomatis, hingga inovasi hotel kapsul yang futuristik dapat membuat siapa pun yang mengunjungi Jepang merasa seperti hidup di masa depan.

Di sisi lain, Jepang juga memiliki keindahan alam dan budaya tradisional dari masa lampau. Taman Nasional Jepang memiliki slogan merk, yaitu "Ada kisah di alam itu, Stories to Experience—National Parks of Japan—" yang menceritakan orang-orang yang hidup di tengah alam, gaya hidup, dan budaya.

Wisatawan bisa melihat keindahan dari perpaduan modern dan tradisional tersebut di Hokkaido, bagian paling utara Jepang.

Baca Juga: Kisah Suku Ainu di Hokkaido, Penduduk Asli Jepang yang Terlupakan

Hokkaido elok dengan pemandangan alam yang terjaga. Di sana, terdapat pemukiman suku Ainu, masyarakat adat Jepang, yang tersebar di berbagai tempat.

Berbeda dengan yang sering dikatakan dalam rekomendasi destinasi wisata mainstream, Hokkaido tak cuma indah di musim dingin. Setiap musim memberi corak tersendiri pada alam Hokkaido.

Taman nasional juga dapat menjadi tujuan bagi pejalan yang ingin memperoleh pengalaman lengkap mengagumi alam dan kekayaan budaya Hokkaido.

Dari 34 taman nasional yang ada di Jepang, enam diantaranya terletak di pulau ini. Salah satu yang wajib untuk dikunjungi adalah Taman Nasional Akan-Mashu.

Baca Juga: Jigokudani, 'Lembah Neraka' di Hokkaido, Tertarik Mengunjunginya?

Taman Nasional Akan-Mashu terletak di timur Hokkaido. Untuk menuju ke lokasinya, dibutuhkan sekitar 1,5 jam perjalanan menggunakan pesawat dari Bandara Internasional Haneda dengan tujuan akhir Bandara Kushiro atau Memanbetsu.

Selanjutnya, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan menggunakan Bus Akan yang langsung atau Bus Abashiri via stasiun Abashiri menuju pemberhentian akhir di Akanko Onsen. Namun, pengunjung juga dapat pergi menggunakan kereta JR Line dengan pemberhentian akhir di Stasiun Kawayu-Onsen.

Meski rute yang ditempuh bus dan kereta berbeda, semua perjalanan akan membawa pengunjung melihat keindahan lanskap alam dari timur Hokkaido ini.

Baca Juga: Festival Obon, Ketika Warga Jepang Sambut Kedatangan Arwah Leluhur

Keistimewaan Taman Nasional Akan-Mashu pun dapat dirasakan saat menyusuri tiga danau kalderanya, yakni Danau Mashu, Kussharo, dan Akan yang sebening kristal dan mengunjungi pemukiman suku Ainu.

Melihat pesona danau para dewa

Jika memilih pemberhentian terakhir di Stasiun Kawayu-Onsen, Danau Mashu bisa menjadi pilihan destinasi pertama. Untuk mencapai danau tersebut dari stasiun hanya perlu waktu sekitar 30 menit saja menggunakan mobil atau bus.

Danau Mashu terkenal akan airnya yang sebening kristal. Kejernihan airnya membuat Anda dapat melihat hingga ke dasar danau. Hal tersebut membuat Danau Mashu menjadi salah satu danau terjernih di dunia.

Bahkan, danau ini memancarkan warna biru yang sangat terang dan indah sehingga penduduk lokal menyebutnya Biru Mashu (Mashu Blue).

Baca Juga: Filosofi Wabi Sabi, Melihat Keindahan dalam Ketidaksempurnaan

Kejernihan air hingga pemandangan langit yang indah di Danau Mashu. (Dok. Kementerian Lingkungan Hidup Jepang)

Sementara, orang-orang Ainu menyebut danau ini dengan sebutan Kamuito atau danau para dewa. Hal ini disebabkan oleh letaknya yang berdekatan dengan Gunung Mashu yang juga disebut sebagai gunung para dewa.

Untuk melihat penampakan Danau Mashu dari sudut panorama yang lebih luas, pengunjung dapat mengunjungi beberapa observatory deck yang tersebar di tepian danau dengan mobil van.

Saat musim dingin, pengunjung dapat menyaksikan fenomena es berwarna pink yang langka dari spot tersebut di pagi hari. Dari observatory deck di Danau Mashu, keindahan pemandangan langit penuh bintang dapat dilihat pada malam hari.

Menikmati aktivitas di alam terbuka di Danau Kussharo

Melanjutkan perjalanan selama 30 menit dari Danau Mashu, pejalan dapat menemukan Danau Kussharo yang merupakan danau terbesar di Taman Nasional Akan-Mashu.

Baca Juga: Berwisata ke Bendungan Terbesar di Jepang

Di tepian danau ini, pengunjung dapat mendaki bukit untuk mencapai Tsubetsu Pass Observatory. Dari sana, pemandangan lautan awan yang menakjubkan dapat dinikmati terutama saat pagi hari di musim panas hingga musim gugur.

Keindahan puncak Gunung Meakan dan Oakan juga dapat dinikmati dari observatory deck tersebut. Keduanya merupakan gunung beraktif yang masih termasuk dalam kawasan Taman Nasional Akan-Mashu.

Musim gugur dan panas di Danau Kussharo tak kalah menyenangkan. Aktivitas seperti bersepeda, memancing, dan berkemah menjadi aktivitas populer yang bisa dilakukan di sekitar danau ini.

Kussharo, danau terbesar di Taman Nasional Akan-Mashu yang menawarkan keindahan alam terbuka dan aktivitas luar yang seru. (Dok. Kementerian Lingkungan Hidup Jepang)

Tak hanya itu, pengunjung dapat menjajal menyusuri hulu sungai Kushiro selama 60 menit menggunakan kano. Sungai ini merupakan satu-satunya sungai yang mengalir dari Danau Kussharo.

Baca Juga: Terpikat Pesona Jepang di Chubu

Airnya yang begitu jernih akan membawa pengunjung menyaksikan keindahan ekosistem sungai.

Saat musim dingin tiba, Danau Kussharo akan dipenuhi oleh angsa whooper yang bermigrasi dari Siberia.

Pengunjung dapat menikmati pemandangan danau indah sambil berendam di onsen—sumber air panas—yang tersedia di sekitar danau.