Gua Meksiko Berusia 30.000 Tahun yang Berada di Wilayah Kartel Narkoba

By Fadhil Ramadhan, Senin, 12 Juli 2021 | 14:38 WIB
Gua Chiquihuite terletak di Meksiko Utara. Ditemukan tanda-tanda kehidupan berupa tulang hewan, juga barang-barang peninggalan. (Devlin A. Gandy/St. John's College, University of Cambridge)

Di dalam gua dengan ketinggian sekitar 9.000 kaki di atas permukaan laut, para arkeolog menemukan hampir 2.000 peralatan dari batu. Para ilmuwan juga menemukan sisa-sisa tumbuhan dan hewan di situs tersebut.  Berdasarakan penanggalan radio karbonnya, flora dan fauna tersebut teridentifikasi berasal dari 25.000 hingga 30.000 tahun yang lalu.

Mikkel Winther, salah satu penulis pertama makalah, seorang ahli genetika Pedersen dari University of Copenhagen, mengatakan, "Kami mengidentifikasi DNA dari berbagai hewan, termasuk beruang hitam, kelelawar, hewan pengerat, bahkan tikus kanguru.

Lalu, milik siapa hewan barang-barang tersebut? Para peneliti masih belum mengetahuinya lantara tidak ada kerangka manusia di dalam sana. Hal ini menunjukkan bahwa situs tersebut bukanlah pemukiman yang dihuni secara permanen, melainkan tempat yang hanya digunakan manusia secara berkala.

Baca Juga: Menengok Patung Bison Berusia 15.000 Tahun yang Terawat di Gua Prancis

Tim dengan hati-hati mengambil sampel lapisan budaya yang berbeda di dalam gua. (Devlin A. Gandy/UNIVERSITY OF CAMBRIDGE)

"Para pengunjung awal ini tidak menempati gua secara terus menerus," kata Willerslev. "Kami pikir orang-orang menggunakan gua sebagai tempat perlindungan saat musim dingin atau musim panas. Bisa juga sebagai pangkalan untuk berburu selama migrasi. Bisa jadi inilah hotel tertua di Amerika."

Mereka menempati gua tersebut selama periode terakhir dalam sejarah bumi, ketika es mencapai jangkauan terluasnya atau disebut juga Maksimum Glasial Terakhir. Pada periode tersebut, Meksiko Timur akan menjadi sangat dingin. "Pasti ada badai yang mengerikan, hujan es, salju," kata Ardelean.

Arkeolog yang bekerja di situs tersebut selama 10 tahun mengatakan bahwa, gua tersebut merupakan tempat berlindung yang memadai. Dia bahkan menghabiskan berbulan-bulan tinggal di gua.

Baca Juga: Mengenal Gua Theopetra Yunani, Jadi Bangunan Tertua di Dunia

Alat batu ditemukan di bawah lapisan Last Glacial Maximum (LGM) di Gua Chiquihuite. (Ciprian Ardelean/UNIVERSITY OF CAMBRIDGE)

Penggalian yang dilakukan di Gua Chiquihuite berhasil melewati banyak kesulitan. Gua tersebut terletak di wilayah Meksiko, yang dikendalikan oleh kartel narkoba. Keselamatan para ilmuwan saat itu sama sekali tidak terjamin. melakukan penggalian di wilayah semacam itu merupakana sebuah pengalaman berharga tentunya.

"Itu adalah pengalaman yang tak terlupakan," kenang Pedersen. "Wilayah ini adalah tempat yang sangat tidak aman untuk bepergian. Jadi kami ditemani oleh petugas polisi Meksiko, dengan mobil lapis baja menuju ke kaki gunung. Kami pergi sebelum matahari terbit untuk mendaki ke gua, sehingga kami tidak terlihat."

Paragraf terakhir ini merupakan makalah pendamping yang diterbitkan oleh dua penulis yang berkontribusi dalam penelitian ini: Lorena Becerra-Valdivia dari University of New South Wales, dan Thomas Highamdari dari Oxford University. Penilitian yang digunakan mendukung Hipotesis Migrasi Pesisir, bahwa pengunjung yang bepergian ke benua selama maksimum glasial harus memeluk garis pantai, untuk menghindari lapisan es yang meluas.