Narmer atau Menes, Firaun Pertama Yang Berhasil Menyatukan Mesir

By Bella Jingga Ardilla, Minggu, 20 Juni 2021 | 14:00 WIB
Kepala Raja Narmer dalam batu kapur (Wikimedia)

 

Nama Marmer muncul pada pecahan keramik di wilayah Delta bahkan di Levant. Hal-hal ini menjadi bukti nyata bahwa adanya perdagangan yang aktif di wilayah tersebut. Kekayaan pertanian wilayah Delta, lalu kekayaan mineral Mesir Hulu serta pertemuan berbagai rute perdagangan membantu membangun kerajaan Mesir yang besar.

Meskipun sudah berhasil menaklukan Mesir Hulu dan Mesir Hilir, ada sebuah fakta menarik dan aneh, yaitu mahkota yang digunakan oleh Narmer bukan-lah mahkota ganda.

Pada Palet Narmer, dari sisi belakang palet menunjukkan Raja Menes mengenakan mahkota putih dan gaun raja-raja Mesir Hulu serta mengangkat tongkatnya untuk memukul seorang tahanan yang berlutut. Namun, di sisi depan, raja, mengenakan mahkota merah dan kostum Mesir Hilir, berjalan keluar untuk melihat tumpukan dan potongan tubuh dari musuh-musuhnya yang terbunuh, didahului oleh jiwa raja-raja Mesir Hilir.

Baca Juga: Selidik Kehidupan Sang Pionir Pembaharu Mesir, Firaun Akhenaten

Palet Narmer yang menjelaskan tentang penaklukan Mesir Hulu dan Hilir (Wikimedia)

 

Penjelasan mengenai mahkota ganda memberikan makna bahwa penyatuan wilayah terjadi bila hanya terdapat satu raja diatas dua kerajaan yang independen. Hal tersebut terus terjasi sampai Aha, penerus Narmer, berhasil mengikat dua mahkota menjadi satu.

Seorang raja pertama yang kuat dan tangguh tentunya berasal dari keturunan yang hebat. Konon, Raja Ka merupakan ayah dari Raja Narmer yang berkuasa di Tinis. Hal ini berasal dari analisis keramik yang berada di makam Raja Ka. Makam Raja Ka terletak dengan makam Narmer di Abydos. Makam Raja Narmer diyakini terletak di Umm el-Qaab, sebuah pemakaman di Abydos. Diperkirakan Narmer dimakamkan pada kompleks B17-18, meskipun terdapat teori lain.

Pendapat lain yang mempercayai bahwa Raja Kalajengking adalah perwakilan terakhir untuk memperjuangkan dan menyatukan pradinasti Mesir. Narmer menjadi pendiri kerajaan Mesir Kuno yang bersatu dan Aha merupakan penerus pertamanya.

Baca Juga: Firaun Mesir Ini Mati secara Brutal di Medan Perang. Siapakah Dia?

 

 

Bentuk mahkota yang digunakan oleh Raja Narmer (Wikimedia)

 

Karena jasanya yang begitu besar dalam penyatuan Mesir, nama Narmer ditemukan tertulis dalam hieroglif di beberapa tempat seperti, tongkat kebesaran upacara Narmer di Nekhen (Hierakonpolis), patung babon yang tersimpan di Museum Altes, Berlin dan segel silinder, di Naqada, delta timur Sungai Nil dan di selatan Levant.

Selain itu, sebuah artefak yang merupakan kepala raja Narmer di batu kapur menurut Petrie, disimpan oleh Museum of Egypt Archaeology, London.