Nama Menes diberikan kepada Narmer ketika naik tahta di Mesir Hulu. Kemudian, Narmer yang cerdas dan pantang menyerah memperluas wilayah dengan menaklukan Mesir Hilir. Proses penaklukan dilakukan secara paksa seperti yang tergambar pada palet Narmer. Melihat keberhasilan diri, akhirnya Narmer membangun sebuah kota yang bernama Ineb Hedy ‘Tembok Putih” (kedepannya Memphis) sebagai ibu kota pemerintahannya.
Pendirian Memphis oleh firaun pertama, Narmer, yang jauhnya ratusan kilometer di Utara Tinis merupakan gambaran kekuasaan atas Mesir Hilir di bawah komandonya.
Seperti laki-laki yang tidak bisa hidup sendiri, Narmer yang berasal dari kota Tinis, ibu kota Mesir Hulu menikah dengan Neithotep yang berasal dari Naqada, Mesir bawah. Pernikahan ini berfungsi sebagai kerjasama antara dua kota.
Baca Juga: Belum Ada USG, Ini Cara Firaun Mengetahui Jenis Kelamin Bayi
“Neithhotep dianggap sebagai ratu Mesir pertama yang diidentifikasi oleh para sejarawan.” Penjelasan Ismail Hamed, seorang peneliti dan penulis.
Pernyataan Ismail Hamed didukung oleh Joshua J. Mark dari Encyclopedia Sejarah Kuno pada laman egypttoday.com yang menyatakan bahwa Neithhotep adalah ratu pertama dari Dinasti Awal Mesir yang didirikan suaminya Narmer atau Menes.
Pada masa pemerintahan Narmer, banyak sekali karya dan kuil yang dibangun, salah satunya kuil Ptah (Herodotus) yang mewah. Kemudian melihat wilayah Mesir yang subur, Narmer membangun kontruksi sebuah tanggul di kota “Ineb Hedy” untuk pengairan wilayah pertanian, dan mengubah aliran sungai Nil hingga bermuara ke danau.