Tepi Tata Surya Kita Adalah Gumpalan. Peta Tiga Dimensi Jelaskan Itu

By Fikri Muhammad, Rabu, 23 Juni 2021 | 22:00 WIB
Para ilmuwan memetakan tepi keras tata surya (disebut heliosfer) untuk pertama kalinya menggunakan teknik mirip ekolokasi. (Kredit gambar: NASA/JPL-Caltech) ()

Nationalgeographic.co.id—Di tepi tata surya terdapat perbatasan di mana dua kekuatan kosmik berbenturan. Di satu sisi adalah angin matahari, banjir konstan partikel bermuatan panas yang mengalir keluar dari matahari dengan kcepatan ratusan mil per detik. Serta di sisi lainnya adalah angin ruang angkasa, bertiup dengan radiasi miliaran bintang di dekatnya.

Meskipun kadang-kadang menyebabkan pemadaman listrik di Bumi, angin matahari sebenarnya melakukan perkerjaan yang cukup baik untuk mempertahankan planet kita dan tata surya dari radiasi antarbintang yang paling keras.

Saat angin bertiup dari matahari ke segala arah sekaligus, ia membentuk gelembung pelingung yang amat besar di sekitar tata surya dan menolak sekitar 70% radiasi yang masuk, menurut laporan Live Science.

Gelembung ini dikenal sebagai heliosfer dan ujungnya disebut heliopause, menandai perbatasan fisik di mana tata surya berakhir dan ruang antarbintang dimulai.