Kejadian Ratusan Burung Mati Mendadak di AS Bikin Bingung Para Ilmuwan

By Utomo Priyambodo, Kamis, 24 Juni 2021 | 20:30 WIB
Burung-burung mati mendadak. (Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Ratusan burung mati mendadak di Amerika Serikat (AS). Menurut para pakar satwa liar, setidaknya ada enam negara bagian di AS yang melaporkan peningkatan kematian burung dalam sebulan terakhir ini. Sebagian besar jenis burung yang mati itu adalah blue jay, grackle, dan jalak Eropa.

Ahli biologi unggas Kate Slankard dari Department of Fish and Wildlife Resources di Kentucky mengatakan bahwa jumlah burung yang mati tahun ini yang tidak biasa dan para ilmuwan belum menemukan penyebab di balik kematian unggas-unggas itu.

NBC News melaporkan bahwa selain Kentucky dan Washington, negara bagian lain juga telah melaporkan kasus burung mati yang serupa. Negara-negara bagian yang dimaksud adalah Ohio, Maryland, dan West Virginia.

Slankard mengatakan bahwa para ahli satwa liar sekarang sedang bekerja untuk mencari tahu penyebab masalah yang membunuh ratusan burung di negara itu. Dia mencatat bahwa tidak mudah untuk membuat diagnosis karena beberapa tahapan tes laboratorium harus dilakukan.

 

Beberapa teori telah mengungkap apa yang menyebabkan burung menjadi sakit dan tiba-tiba mati ini. Beberapa hipotesis mengenai penyebab banyak burung mati itu mencakup penyakit menular yang meluas, wabah jangkrik, dan pestisida, menurut ahli biologi satwa liar Laura Kearns dari Division of Wildlife di Ohio.

Selain itu, para pakar satwa liar Indiana mengatakan bahwa ada kematian yang mencurigakan juga di antara burung-burung blue jay, robin, kardinal utara, dan cowbird berkepala coklat di lima county. Berdasarkan hasil pengujian, burung-burung itu semua burung itu negatif dari virus West Nile.

Pada September 2020, kasus kematian burung misterius juga pernah terjadi di New Mexico. Namun para ahli mengatakan bahwa mereka belum yakin apakah peristiwa itu terkait dengan peristiwa saat ini.

Menurut beberapa laporan berita yang dikutip oleh Science Times, ada gejala-gejala yang mencurigakan dari burung-burung yang kemudian mati mendadak itu. Beberapa tanda atau gejala yang ditemukan adalah mata berkerak atau bengkak, serta gejala neurologis seperti kejang dan ketidakmampuan untuk tetap seimbang.

Baca Juga: Ada 50 Miliar Burung Liar di Bumi, tapi Empat Spesies Ini Mendominasi

 

Burung-burung yang hidup di area perkotaan terancam oleh kebisingan. Setidaknya ada enam negara bagian di Amerika Serikat yang melaporkan peningkatan kematian burung dalam sebulan terakhir ini. (hstiver/Getty Images/iStockphoto)

Para pakar satwa liar berpendapat bahwa burung-burung itu terlihat berperilaku seolah-olah mereka buta dan menunjukkan perilaku tidak biasa lainnya. Para ahli memperhatikan bahwa bahkan ketika manusia mendekati burung-burung itu, hewan-hewan tersebut tidak terbang menjauh. Ini adalah perilaku yang tidak biasa.

"Mereka hanya akan duduk diam, sering gemetaran," kata Slankard seperti dikutip NBC News. "Bisa dibilang bahwa ratusan burung di negara bagian memiliki masalah ini."

Atas kejadian ini, Badang Geologi AS pernah mengatakan bahwa burung-burung yang berkumpul di tempat makan atau tempat mandi burung dapat menularkan penyakit ke burung yang lain. Mereka menyarankan masyarakat di daerah di mana wabah sedang terjadi untuk sementara ini berhenti memberi makan burung untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari penyakit yang mungkin menyebabkan kematian mendadak burung-burung lain.

Selain itu, para ahli juga mendesak masyarakat untuk segera melaporkan kematian burung yang mencurigakan dan menghindari menyentuhnya. Lebih lanjut, mereka juga menyarankan masyarakat untuk mensterilkan tempat mandi burung dengan menggunakan larutan pemutih 10% karena upaya ini dapat membantu membunuh kemungkinan tempat berkembang biaknya kuman.

Baca Juga: Status Burung Indonesia 2021: Sembilan Jenis Makin Terancam Punah